nusabali

Stimulus Pariwisata Dijanjikan di Kuartal III-2020

  • www.nusabali.com-stimulus-pariwisata-dijanjikan-di-kuartal-iii-2020

Guna memperluas konsumsi kelas menengah ke atas, maka dirancang diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran.

JAKARTA, NusaBali
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pemerintah akan mengeluarkan stimulus untuk pariwisata pada Kuartal III-2020 jika telah terjadi pergerakan ekonomi. “Kuartal III sudah enggak sabar untuk jalan-jalan karena sudah bosan di rumah, maka akan kami siapkan stimulus untuk pariwisata, restoran, transportasi. Mudah-mudahan lebih banyak di Kuartal IV-2020,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (13/5).

Febrio mengatakan stimulus tersebut merupakan upaya pemerintah dalam memperluas konsumsi untuk kelas menengah ke atas yaitu terdiri dari diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran. “Itu dilakukan untuk mendorong konsumsi karena tahun ini jelas di Kuartal I-2020 saja sudah tertekan cukup dalam konsumsinya,” ujar Febrio.

Febrio menuturkan tertekannya sektor pariwisata akibat pandemi Covid19 turut mengakibatkan pertumbuhan konsumsi pada Kuartal I-2020 hanya mampu mencapai 2,8 persen dan diperkirakan akan semakin turun pada Kuartal II-2020. “Ekonomi terberat di Kuartal II yaitu pariwisata berhenti, perdagangan turun tajam, dan manufaktur terganggu jadi kita harus siap-siap. Stimulus konsumsi kita harapkan mulai terjadi untuk kelas menengah yaitu pariwisata, restoran, dan transportasi,” jelasnya.

Ia menyatakan stimulus untuk pariwisata diharapkan dapat meningkatkan konsumsi lapisan masyarakat pada desil empat dan lima sebab untuk desil satu hingga tiga telah diupayakan pemerintah melalui bantuan sosial (bansos). “Jadi bukan lagi di desil satu, dua, dan tiga karena sudah cukup banyak dialokasikan ke sana totalnya Rp65 triliun. Ini sedang dipikirkan bagaimana melakukan perluasan stimulus konsumsi ke kelas menengah,” katanya.

Febrio melanjutkan rencana pemerintah untuk memberikan stimulus pariwisata juga merupakan upaya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak tertekan lebih dalam dari 2,97 persen pada Kuartal I-2020. “Harapannya untuk perekonomian kita tertekan pasti tertekan tapi bagaimana cara supaya tekanan itu bisa diredam semaksimal mungkin,” katanya.

Secara terpisah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa pihaknya juga sedang menyiapkan berbagai protokol yang bisa digunakan oleh industri perfilman untuk tetap bisa berjalan di tengah pandemi.

Bekerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah mulai membahas tantangan apa saja yang dihadapi oleh para pekerja film Tanah Air dan membuat protokol agar kehidupan perekonomian industri film dan pelakunya tetap berjalan.

"Kondisi perfilman mengalami berbagai tantangan bukan hanya bioskop tapi juga saat produksi mengalami tantangan berat dalam menghadapi Covid-19. Kita sedang menyediakan berbagai protokol untuk dapat menghadapi kondisi the new normal," ujar Wishnutama dalam virtual conference Festival Film dan Serial Goplay, Rabu (13/5).

Menurut Wishnutama, setelah menyusun draft, akan dilakukan uji coba terhadap protokol yang meliputi aspek kesehatan dan keamanan. "Jika protokolnya sudah siap, kita akan lakukan simulasi dan ujicoba karena kehidupan perekonomian harus berjalan. Ini dipersiapkan untuk kondisi yang lebih baik dari hari ini tapi sekarang masih mempersiapkan protokol-protokol dari sebelumnya, ini harus dipersiapkan untuk hidup dalam masa new normal," jelas Wishnutama.*ant

Komentar