nusabali

Kasus Positif Covid-19 di Bangli Bertambah

Tambahan kasus positif Covid-19 di Banjar Pekuwon merupakan transmisi lokal

  • www.nusabali.com-kasus-positif-covid-19-di-bangli-bertambah

BANGLI, NusaBali
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, menyebutkan ada penambahan kasus positif Covid-19 di Bangli.

Penambahan satu kasus positif terjadi di Banjar Adat Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Bangli. Kabar gembiranya juga ada penambahan pasien sembuh sebanyak 4 orang.

Wayan Dirgayusa menjelaskan, tambahan kasus positif Covid-19 di Banjar Pekuwon merupakan transmisi lokal. Kasus ini berkaitan dengan di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga. “Di Banjar Pekuwon terdata 3 kasus positif Covid-19,” jelas Wayan Dirgayusa, Selasa (12/5). Kasus di Banjar Pekuwon meliputi anak, menantu, serta kerabat dari Banjar Pande. Warga Banjar Pande yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan pegawai di RSU Bangli. Pasca dinyatakan positif, dilakukan tracing (pelacakan). Hasilnya anak, menantu, dan kerabat dari menantu juga dinyatakan positif Covid-19.

Sementara itu, warga yang dinyatakan positif Covid-19 ini masih mendapat penanganan di Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Wayan Dirgayusa mengaku sudah mendistribusikan logistik ke Banjar Pekuwon untuk 70 orang. Ditegaskan, tidak hanya terjadi penambahan kasus positif Covid-19, bertambah pula jumlah pasien yang sembuh. Pasien sembuh ada 4 orang yakni 2 warga Banjar Puri Bukit Bangli dan 2 warga Desa Abuan, Kecamatan Susut.

Sementara Banjar Adat Pekuwon sedang menjalankan sipeng. Kelian Adat Pekuwon, I Wayan Suartama, mengatakan sipeng dilaksanakan setelah melalui pembahasan bersama prajuru desa dan krama. “Sipeng ini berbeda dengan Nyepi. Sipeng lebih pada mulat sarira (introspeksi diri)," jelasnya. Pelaksanaan sipeng juga sebagai bentuk dukungan kepada warga yang menjalani karantina selama 14 hari. Dari penelusuran petugas, sudah ada 70 warga menjalani rapid test dan menjalani isolasi. “Membuka kesadaran masyarakat, sejumlah warga sedang diisolasi dan kita pun dapat merasakan dalam pelaksanaan sipeng ini. Sipeng dilaksanakan dari tanggal 10-12 Mei,” jelas Wayan Suartama.

Pelaksanaan sipeng lebih menekankan pada kesadaran diri. Sehingga tidak ada penerapan sanksi. Menurut Wayan Suartama, ada pecalang yang berjaga namun lebih banyak mengawasi atau memantau warga yang menjalani isolasi pasca rapid test. Pecalang yang bertugas sekitar 4 orang. *esa

Komentar