nusabali

Ada Guru dan Siswa Tak Punya Smartphone

  • www.nusabali.com-ada-guru-dan-siswa-tak-punya-smartphone

Karena bersifat situasional, sistem pembelajaran daring atau konvensional tidak jadi persoalan.

SINGARAJA, NusaBali
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini mengharuskan seluruh siswa di semua jenjang pendidikan masih bertahan untuk belajar di rumah. Memasuki dua bulan masa belajar di rumah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng melakukan evaluasi terkait pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Hasilnya 90 persen sekolah di jenjang PAUD, SD dan SMP di Buleleng sudah melakukan pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) dan sisanya 10 persen non daring. Sekolah yang belum dapat menerapkan pembelajaran online salah satu faktornya karena ada beberapa guru yang tak punya smartphone.

Plt Kadisdikpora Buleleng, I Made Astika dihubungi Senin (11/5) mengatakan secara umum proses pembelajaran di rumah berjalan dengan lancar. Meskipun ada sejumlah sekolah yang masih melakukan pembelajaran konvensional dengan membawakan materi dan tugas satu per satu kepada muridnya. Sekolah yang masih melakukan pembelajaran konvensional tanpa tatap muka, disebut Astika disebabkan karena beberapa faktor. Di beberapa wilayah Buleleng memang masih terkendala ketersediaan jaringan internet sehingga menghambat proses pembelajaran daring.

Namun faktor lain muncul karena alat daring yakni smartphone  yang tidak dimiliki siswa maupun guru. “Dari laporan kemarin memang ada guru yang tidak memiliki Android tidak banyak, sekitar 5 orang, selain juga siswanya yang tak punya sehingga masih menggunakan pembelajaran manual,” kata Astika yang juga merangkap jabatan sebagai Sekdisdikpora Buleleng.

Meski demikian dia mengatakan sistem pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini tak masalah dilakukan dengan daring maupun konvensional, asalkan guru, kepala sekolah dan siswa memiliki tanggungjawab masing-masing untuk melakukan tugasnya. Proses belajar di rumah ini juga disebut Astika belum dapat dipastikan dan sifatnya masih situasional dan baru akan diakhiri saat pandemi Covid-19 benar-benar selesai.

Sementara itu Disdikpora Buleleng bersama dengan seluruh sekolah yang ada sedang membahas rencana pemberian bantuan pulsa atau paket internet kepada sekolah yang menerapkan daring. Bantuan yang akan diberikan kepada guru dan siswa ini masih dikaji, bagaimana sistem pembagiannya dan siapa saja yang layak diberikan. “Ini masih dalam tahap pembahasan kami, siapa yang layak diberikan karena ada siswa yang dompleng belajar di tetangga minta wifi gratis dan bagaimana teknisnya sambil jalan sedang dibahas. Bantuan ini nanti bisa pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama masa relaksasi pemakaian anggaran ditengah pandemi Covid-19 ini,” jelas dia.*k23

Komentar