nusabali

Pembibitan Ikan di Klungkung Belum Maksimal

  • www.nusabali.com-pembibitan-ikan-di-klungkung-belum-maksimal

SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Tim Penggerak PKK serta sejumlah kepala OPD, mengunjungi sejumlah aset milik Pemkab Klungkung, Sabtu (9/5).

Di antaranya, kolam ikan dan pembibitan tanaman Obor Taman Pangan Lestari di Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan (DKPK) Klungkung.

Bupati Suwirta menyoroti kolam yang dilengkapi tempat pembibitan, pembudidayaan, kolam pancing hingga rumah makan itu belum dikelola maksimal. Air kolam tampak keruh dan area di sekitar kolam kurang terawat. Benih ikan jenis udang pun gagal dikembangkan akibat kualitas air yang kurang baik hanya tersisa ikan lele dan nila.

Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini memerintahkan Kepala DKPP Klungkung I Wayan Durma agar menjalin kerjasama dengan pihak yang lebih ahli dalam mengelola perikanan khususnya ikan air tawar. Sehingga aset yang telah dibangun bisa dikembangkan dan bisa dirasakan manfaatnya bagi semua pihak utamanya masyarakat.

Saat mengamati tempat pembibitan tanaman, berbagai macam bibit sayur dan buah-buahan telah memenuhi halaman belakang kantor. Untuk pemeliharannya, Bupati Suwirta memerintahkan pejabat yang mengelola agar mempekerjakan tenaga ahli dan profesional di bidang ini.

Mendapati kondisi aset yang seperti itu, Bupati Suwirta mewanti-wanti petugas setempat untuk bekerja maksimal dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadapa pekerjaannya. Di tengah pandemi Covid-19 ini, Bupati menyatakn tidak ingin semua terlena dan berdiam diri. Semua harus tetap bekerja, mengurus sampah, menjaga ketahanan pangan dan sebagainya, namun dengan tetap menjalankan protokol keselamatan. ‘’Dengan aset ini, kita harus bisa mengolahnya sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita dan masyarakat,” ujar Bupati Suwirta.

Bupati juga mengunjungi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center seluas 3,9 hektare di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Bangunan TOSS Center menggunakan lahan 1,9 hektare, sisanya akan dimanfaatkan untuk program terintegrasi dengan pertanian. "Di TOOS ini selain tempat mengolah sampah menjadi kompos, juga listrik dan pellet. Terintegrasi dengan pertanian," ujarnya. *wan

Komentar