nusabali

Satgas Covid-19 Jaga 3 Pintu Desa

Lalulintas Warga Meningkat ke Desa Serongga

  • www.nusabali.com-satgas-covid-19-jaga-3-pintu-desa

GIANYAR, NusaBali
Lalu lintas masyarakat baik oleh warga sendiri dan luar desa melalui jalan raya, di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, meningkat sekitar 50 persen dibandingkan sebulan lalu.

Kondisi ini amat rentan memancing penyebaran masif wabah Covid-19, terutama melalui trasmisi lokal. Saat wabah itu menyeruak awal April 2020, arus lalu lintas ke jalur desa ini sekitar 40 persen, dari kondisi normal 100 persen atau sebelum wabah Covid-19. Menyikapi itu, Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Desa Serongga, sejak Minggu (10/5) pagi, menjaga tiga pintu keliar-masuk desa. Tiga pintu ini, antara Desa Serongga-Desa Lebih, Desa Serongga-Kelurahan Abianbase, dan jalur tikus Desa Serongga- Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh.

‘’Penjagaan ini hingga waktu tak ditentukan, tergantung perkembangan wabah,‘’ ujar Ketua Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Desa Serongga I Wayan Suardana di Desa Serongga, Minggu (11/5).

Di hadapan Perbekel Serongga I Nyoman Gde Triyasa, Bendesa Serongga AA Gde Putra, dan anggota Satgas, Suardana menegaskan penjagaan ini harus dilakukan. Menimbang potensi trasmisi lokal wabah karena peningkatan lalu lintas warga di jalan raya desa sangat terbuka. Dalam penjagaan itu, Satgas menghentikan  secara simpatik setiap pengendara motor atau pejalan kaki yang tanpa masker. Jika tak bermasker, warga diminta pakai masker. Petugas memberikan masker sepanjang stok masih ada.

Menurut Suardana, peningkatan arus lalulintas orang di jalan raya desa ini, antara lain, dipicu oleh kejenuhan diam di rumah (stay at home). Masyarakat juga punya kebutuhan yang pemenuhannya dengan mencari di luar rumah bahkan luar desa. Desa Serongga juga jalur paling ramai dari Kota Gianyar - Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra. Tak kecil kemungkinan juga karena pembukaan kembali transportasi umum oleh pemerintah. ‘’Kami tentu tak bisa melarang pergerakan masyarakat. Tapi, setiap orang jika melintasi desa ini, tolong taati protrokol kesehatan, minimal pakai masker,’’ tambah Perbekel Triyasa.

Jelas dia, penjagaan tersebut demi kesehatan warga Desa Serongga dan luar desa yang berakses melalui Desa Serongga.  Sebelumnya, 11 warga (dua pekarangan) di Banjar Serongga Kaja, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Gianyar, menjalani isolasi mandiri 14 hari, sejak Jumat (17/4). Karena salah seorang anggota dari dua pekarangan ini positif Covid-19. Warga dimaksud, PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Dubai. Setelah menjalani perawatan RS Bali Mandara di Denpasar, PMI ini negatif Corona. Kini masih menjalani isolasi mandiri di rumah. Dari 33 PMI dari Serongga, kini dua PMI masih menjalani karantina di Ubud, Gianyar. *lsa

Komentar