nusabali

BBMKG Keluarkan Panduan Evakuasi Tsunami Saat Pandemi

  • www.nusabali.com-bbmkg-keluarkan-panduan-evakuasi-tsunami-saat-pandemi

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan panduan untuk melakukan proses evakuasi saat terjadi gempa bumi berujung tsunami di tengah pandemi Covid-19.

Dalam proses evakuasi, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan untuk menekan jatuhnya korban serta mengurangi risiko terpapar virus Corona.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan panduan terkait evakuasi dalam keadaan darurat di tengah pandemi ini perlu menjadi perhatian serius pihaknya. Sehingga, ada langkah-langkah prioritas yang diambil untuk mencegah jatuhnya korban.

“Kajian evakuasi darurat saat situasi seperti ini memang harus dilakukan. Upaya ini untuk memberikan informasi yang harus dilakukan oleh pemangku kebijakan guna meminimalisir korban dan mengurangi risiko terpapar virus bagi masyarakat,” tuturnya, Minggu (11/5) sore.

Iman membeberkan, poin pertama yang diperhatikan saat ada kondisi darurat di tengah Covid-19 adalah mengutamakan proses evakuasi tsunami. Kedua, menjauhi pantai dan menuju dataran tinggi. Ketiga, melakukan evakuasi mandiri ke tempat evakuasi sementara. Keempat, jika ancaman tsunami berakhir, pindah ke tempat evakuasi terakhir. Kelima, jika tidak terjadi tsunami, masyarakat diharapkan untuk kembali ke rumah. Keenam, jika harus tinggal di tempat evakuasi terakhir, pemangku kebijakan untuk menyediakan fasilitas medis. Ketujuh, saat berada di lokasi evakuasi, masyarakat perlu menjaga jarak fisik dan mengenakan masker.

“Tujuh poin ini memang standar evakuasi saat terjadi gempa bumi yang disusul tsunami di saat wabah global Covid-19,” kata Iman.

Selain tujuh poin tersebut, dia juga berharap perlu melakukan peninjauan rumah sakit, utamanya rumah sakit yang merawat pasien yang terjangkit virus Corona tidak terendam banjir. Kemudian, pihaknya berharap ada persiapan lokasi/tempat evakuasi sementara dan tempat evakuasi akhir. Sehingga, dengan adanya pemetaan ini, berbagai risiko kejadian alam saat pandemi ini bisa diminimalisir serta menekan penyebaran virus kepada masyarakat lainnya.

“Kita berharap agar tidak ada kejadian kedaruratan seperti itu saat pandemi ini. Namun, kita tetap melakukan berbagai antisipasi,” kata Iman.

Sementara pihaknya akan terus melakukan update secara berkala kalau hal itu terjadi. Pihaknya akan memberikan informasi secepatnya kepada masyarakat saat ada gempa bumi yang berpotensi terjadi tsunami. Setelah itu dilakukan pemutakhiran informasi dengan parameter gempa bumi serta tinggi tsunami dan waktu sampai ke darat.

“Semua informasi kejadian ini akan dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga masyarakat bisa melakukan evakuasi sebelum tsunami tiba di pantai. Selain itu, kita juga memberikan informasi terkait wilayah terdampak,” katanya seraya berharap tidak ada kejadian darurat di situasi saat ini. *dar

Komentar