nusabali

PT LIB Dituntut Transparan

Klub Desak Dana Subsidi Dibayarkan

  • www.nusabali.com-pt-lib-dituntut-transparan

Kalau sudah bangkrut tidak masalah, asal benar-benar uangnya tidak ada dan belum diterima PT LIB dari sponsor. Tapi, kalau sudah menerima uang, tolong segera diberikan kepada klub dan dijelaskan.

JAKARTA, NusaBali
Klub-klub Liga 1 mendukung sikap PSSI, dan mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar memenuhi kesepakatan awal terkait pembayaran subsidi kepada klub Liga 1 2020.

Klub itu diantara Arema FC, Persib Bandung, dan Bhayangkara FC. Ketiganya menolak permintaan PT LIB yang tidak akan membayar subsidi berdasarkan kesepakatan awal. Operator kompetisi itu hanya membayar Rp350 juta dari kesepakatan awal Rp 520 juta.

“Tentu kami sepakat dengan apa yang dilakukan PSSI. Sebagai klub, perasaan kami merasa terwakili oleh surat PSSI tersebut,” kata general manager Ruddy Widodo, di laman Wearemania.

Ruddy menambahkan, pihaknya memaklumi kondisi yang dialami PT LIB dengan tidak bergulirnya liga akibat pandemi virus Corona. Namun bukannya sok pahlawan, kata Ruddy, yang dijual PT LIB kepada sponsor adalah 18 klub peserta Liga 1 2020.

Hal senada juga dikatakan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar, yang bereaksi tentang keinginan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memotong uang subsidi klub. Umuh Muchtar menyebut hal tersebut bukan menjadi masalah asal dapat dipertanggungjawabkan.

Jika memang harus dipotong, Umuh Muchtar meminta penjelasan yang transparan mengenai besarnya uang sponsor yang diterima PT LIB.

"Kalau sudah bangkrut tidak masalah, asal benar-benar uangnya tidak ada dan belum diterima PT LIB dari sponsor. Tapi, kalau sudah menerima uang, tolong segera diberikan kepada klub dan dijelaskan," kepada Umuh, kepada bola.com.

Umuh Muchtar berharap PT LIB harus terbuka kepada semua klub selaku pemegang saham perusahaan. Menurutnya, jika memang dana subsidi memadai untuk semua klub, baik Liga 1 maupun Liga 2, maka lebih baik untuk langsung dibagikan sesuai janji.

Umuh juga menegaskan PT LIB seharusnya tidak seenaknya membuat keputusan terkait pembayaran dana subsidi, melainkan harus dengan persetujuan semua pihak terkait, termasuk klub sebagai pemegang saham.

"Jadi jangan ada yang disembunyikan dan disimpan. Jadi tolong dijelaskan saja berapa yang sudah diterima, lalu sudah digunakan untuk apa. Semua harus transparan Terbuka sajalah," tegas Umuh.

Sedangkan Bhayangkara FC meminta PT LIB membayar subsidi klub sesuai dengan kesepatan awal.  Mereka tak ingin operator kompetisi itu melakukan pemotongan.

"Sebenarnya semua pasti berharap dari subsidi yang diberikan dari PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu sendiri," kata Chief Organisation Operational (COO) Bhayangkara, FC Sumardji.

Sumardji, mengatakan keuangan timnya sedang bermasalah akibat virus corona. Tidak ada pemasukan dari sponsor sehingga terlalu berat bila PT LIB sampai memotong uang subsidi.

"Kami memiliki kewajiban membayar gaji pemain dan itu kan harus kami bayarkan. Kalau memang dipotong ya pasti akan sangat dirugikan," ujar Sumardji. *

Komentar