15.661 KK Penerima di Jembrana

Saldo Rp 200.000 itu khusus untuk ditukarkan sembako dan bahan-bahan makanan meliputi daging, telur, tempe, tahu serta sayuran di kios-kios tertentu yang ditunjuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di masing-masing desa/kelurahan. Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Jumat kemarin, mengatakan para KMP BPNT Kemensos itu adalah keluarga yang sebelumnya masuk bagian Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Pencarian BPNT dari Kemensos itu dilakukan secara bertahap. Jumat kemarin, yang dicairkan merupakan BPNT bulan April untuk para KMP di wilayah Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana. “Kloter pertama, penerima dari Kecamatan Negara dan Jembrana. Berikutnya menyusul dua hari lagi (Minggu besok), dicairkan di  Kecamatan Melaya, Pekutatan dan Mendoyo,” ujarnya.

Khusus untuk BPBT bulan Mei, kata Wabup Kembang, juga sudah bisa mulai dicairkan pekan mendatang. Pencairan BPNT itu, dilakukan secara bertahap, mengingat yang diterima KPM adalah sembako dan bahan-bahan makanan. “Bantuan ini akan dikucurkan selama 9 bulan (April-Desember ) guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari imbas dari pandemi Corona. Untuk kios-kios yang ditunjuk Himbara, sudah tersedia di masing-masing desa/kelurahan,” ucap Wabup Kembang yang juga Wakil Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas P2) Covid-19 Jembrana.

Wabup Kembang mengaku sangat bersyukur Pemerintah Pusat menambah kuota KMP BPNT di Jembrana, yang juga menjadi salah satu jaring pengamanan sosial terkait dampak pandemi Covid-19. Bantuan itu tentunya sangat bermanfaat  meringankan beban  masyarakat dari kalangan kurang mampu. “Melalui pendekatan dengan Pusat, kita dapat  tambahan penerima BPNT sebanyak 6.231 KPM, dari semula hanya 9.430 KPM. Sehingga jumlah totalnya menjadi 15.661 KPM,” ucapnya.

Selain BPNT, sambung Wabup Kembang, dalam rangka perlindungan sosial dan stimulus ekonomi menghadapi dampak pandemi Covid-19,  pemerintah juga menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Mulai per bulan April 2020,  Kemensos mengubah penyaluran bantuan PKH menjadi setiap bulan, dari sebelumnya dicairkan 4 kali dalam setahun. “PKH juga tergolong bantuan non tunai bersyarat. Nilainya bervariasi masing-masing KK, dengan melihat kondisi dan komponen masing-masing penerima PKH. Untuk Kabupaten Jembrana jumlah penerima PKH ada sebanyak 7.098 KK,” ucapnya.

Sebanyak 7.098 KK penerima PKH itu, kata Wabup Kembang, juga termasuk dalam 15.661 KPM  yang menerima BPNT Kemensos. Sedangkan total keluarga di Jembrana yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), adalah sebanyak 18.443 KK. Jika dibandingkan jumlah penerima BPNT dengan jumlah keluarga masuk DTKS, masih ada sebanyak 2.782 KK yang belum tercover.

Terkait yang belum tercover itu, Wabup Kembang memastikan, sejumlah bantuan-bantuan lainnya juga akan segera disalurkan. Seperti ada Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos,  bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, bantuan cadangan pangan  Kabupaten, serta Batuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Di luar bantuan yang sumbernya dari Pemerintah, juga tersedia bantuan  hasil donasi masyarakat yang dihimpun Pemkab. Di samping mengcover para keluarga dalam DTKS yang belum tercover BPNT, sejumlah bantuan itu, juga dirancang untuk membantu keluarga non DTKS yang kesulitan memenuhi kehidupan dasar karena dampak pandemi Covid-19. “Kita salurkan secara bertahap dulu. Kami berharap masyarakat lebih sabar, karena menyusul akan ada lagi bantuan dari pos yang berbeda. Prinsipnya, penyaluran batuan-bantuan ini perlu proses, agar bantuan lebih merata, dan tidak terjadi tumpang tindih maupun dobel penerima bantuan  dari pos yang berbeda,” pungkas Wabup Kembang. *ode