Lama Derita Sakit Asma Dadong Nekat Bunuh Diri

Keponakannya Ni Kadek Sudastri, 21, yang pertama menyaksikan saat hendak mengambil sepeda motor, sang nenek telah meninggal tergantung gunakan seutas tali nilon biru.

Sudastri kaget menyaksikan sang nenek bergelayutan di garase, selanjutnya berteriak minta tolong. Di halaman tempat tinggal korban ada 3 KK, segenap kerabat korban langsung keluar rumah mendekati korban yang berdekatan dengan kamar mandi.

Selanjutnya salah satu kerabatnya, I Made Pasek, 54, yang melaporkan kasus itu ke petugas Polsek Abang. Saksi lain yang menguatkan kasus itu, yakni I Kadek Pasek, 30, dan I Wayan Giri, 76. Saat olah TKP petugas Polsek Abang dibantu petugas medis dari Puskesmas Abang I, dr Ratnasari Agustini, dibantu Made Aria Setiawan dan I Made Rai Sukardianta. Korban mengenakan kaos motif garis-garis hitam dan orange serta celana panjang motif bunga.

Informasi dari keluarganya, sejak beberapa tahun terakhir korban mengeluhkan sakit asma tidak kunjung sembuh. Sehingga keluarga merelakan korban meninggal. Petugas Polsek Abang juga tidak melanjutkan penyelidikannya, mengingat dari tubuh korban tidak ditemukan ada yang mencurigakan. Kematian korban murni karena bunuh diri ditandai di bagian leher bekas jeratan tali.

Korban sebenarnya telah lama menjanda, dan tidak punya keturunan. Hadir di TKP petugas Babinkamtibmas Desa Abang Aiptu I Putu Mahardika, dan Perbekel Abang I Nyoman Sutirtayana. Usai olah TKP, keluarga korban langsung melanjutkan upacara makingsan ring gni. "Siang itu juga langsung digelar upacara makingsan ring gni," jelas Perbekel Abang, I Nyoman Sutirtayana. Kapolsek Abang, AKP I Putu Agus Ady Wijaya, mengaku dapat laporan adanya warga bunuh diri dengan cara gantung diri, gara-gara menderita sakit asma. *k16