nusabali

Bupati Bangli Tetap Pangkas ADD

Menurut Ketua Dewan, Bupati memastikan gaji perangkat desa aman

  • www.nusabali.com-bupati-bangli-tetap-pangkas-add

BANGLI, NusaBali
Bupati Bangli I Made Gianyar menggelar rapat membahas pemangkasan alokasi dana desa (ADD) bersama DPRD Bangli dan perwakilan perbekel di kantor DPRD Bangli, Selasa (5/5).

Rapat berlangsung cukup alot. Keputusannya, ADD tetap dipangkas untuk penanggulangan pandemi virus corona. Hanya saja skema pemotongan ADD masih dirancang.   Pemotongan ADD ini dikhawatirkan berimbas pada gaji perangkat desa sehingga mendapat perlawanan dari para perbekel. Jika terjadi pemotongan 40 persen, maka otomatis sisa dana ADD tidak masuk ke rekening desa. Sebab ADD sebelumnya telah dicairkan sebesar 60 persen. Apalagi wilayah desanya cukup luas, perbekel mengaku kelimpungan. Sejumlah desa di Kabupaten Bangli telah melaksanakan kegiatan dari ADD 60 persen.

Anggota DPRD Bangli, Ketut Suastika dan I Made Sudiasa mengusulkan agar refocusing anggaran tidak menyentuh ADD. Alternatifnya mencari sumber lain seperti anggaran program Gerbang Gita Santi (GGS). Dinilai akan sulit melaksanan program GGS di tengah pandemi Covid-19. “Di tengah penerapan social dan physical distancing tidak memungkinkan GSS dilaksanakan. Contoh kegiatan fisik, ada pemenang tender lalu pekerja didatangkan dari luar, terlebih lagi ada pekerja dari zona merah,” ungkapnya.

Anggota DPRD Bangli lainnya, I Nengah Darsana, mendukung setiap langkah bupati dalam penanganan Covid-19. “Di awal sudah disepakati, diserahkan kepada bupati. Anggaran mana saja bisa dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19,” tegasnya. Setelah melalui proses yang cukup lama, diputuskan ADD tetap dipotong, hanya saja skema pemotongan masih dirancang. Menurut Ketua DPRD Bangli, I Wayan Diar, pemotongan ADD akan disesuaikan. Bupati memastikan gaji perangkat desa aman.

“Prinsipnya ada pemotongan, namun tidak dipersentasekan. Bagaimana skemanya masih akan dirancang. Yang dikhawatirkan perangkat desa tidak dapat gaji, Bupati siap mengamankan itu. Jadi kita tinggal tunggu karena sedang diproses,” jelasnya singkat. Bupati Bangli, I Made Gianyar, menyampaikan jika awalnya tidak ingin ADD ataupun tambahan penghasilan pegawai (TPP) dipotong untuk penanganan Covid-19. Namun pendapatan menurun Rp 248 miliar, sehingga pemotongan juga menyentuh ADD dan TPP.

Dikatakan, jika ada sumber dana lain tentu memanfaatkan dana tersebut agar tidak yang berkaitan dengan isi perut tidak tersentuh. “ABPD Bangli dibuat ideal dengan kondisi penurunan pendapatan sudah tidak ideal lagi. Pemenuhan anggaran penanganan Covid-19 maka dilakukan potongan anggaran secara merata. Anggaran perjalanan dinas sudah dihabiskan,” jelas Bupati Made Gianyar. Para perbekel masih menunggu teknis pemotongan tersebut. Menurut Ketua Forum Perbekel Bangli, I Made Diksa, beberapa hari ke depan akan ada pembicaraan kembali terkait pomotongan ADD. “Dua hari lagi kami diundang ke Dinas PMD,” ujarnya. *esa

Komentar