nusabali

Mengeluh Demam, Guru SD Positif Rapid Test

  • www.nusabali.com-mengeluh-demam-guru-sd-positif-rapid-test

Selain reaktif rapid test Covid-19, pasien bersangkutan juga positif demam berdarah dengue (DBD).

NEGARA, NusaBali

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Jembrana, Minggu (3/5), bertambah satu orang. Tambahan PDP itu adalah seorang guru SD dari Desa Baluk, Kecamatan Negara. Pria berusia 21 tahun itu diketahui menunjukkan hasil reaktif rapid test Covid-19, setelah memeriksakan diri dengan keluhan demam.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas P2) Covid-19 Jembrana dr Gusti Agung Putu Arisantha, Minggu kemarin, mengatakan  pasien dengan keluhan demam itu awalnya memeriksakan dirinya ke salah satu RS swasta di Jembrana, Sabtu (2/5) malam. Saat diperiksa di RS swasta, pasien bersangkutan memastikan dirinya tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun ke luar daerah. Meski demikian, pihak RS swasta yang melakukan pemeriksaan awal itu langsung merujuk yang bersangkutan ke RSU Negara untuk dilakukan pemeriksaan rapid test Covid-19.

“Malam itu sudah langsung dirujuk ke RSU Negara. Dari pemeriksaan rapid test, hasilnya reaktif,” ujar Arisantha.

Sesuai prosedur penanganan Covid-19, pasien yang menunjukkan hasil reaktif rapid test itu, langsung dirawat ke ruang isolasi RSU Negara. Dari hasil pemeriksaan terkait keluhan demam si pasien, juga ada hasil positif demam berdarah dengue (DBD). “Si pasien juga ada penyakit DBD-nya. Bisa saja karena penyakit DBD-nya itu mempengaruhi hasil reaktif rapid test Covid-19. Tetapi untuk lebih memastikan lagi, apakah yang bersangkutan positif Covid-19 atau tidak, kita tunggu hasil pemeriksaan swab dari RSUP Sanglah, Denpasar,” ucap Arisantha yang didampingi anggota Humas Gugas P2 Covid-19 Jembrana I Putu Wiswa Abhijana.

Menyikapi PDP yang memastikan diri tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun ke luar daerah itu, Arisantha menyatakan telah melakukan contact tracing. Contact tracing dengan menjajaki keluarga pasien bersangkutan. Tujuannya memastikan riwayat perjalanan si pasien, termasuk melakukan pendataan awal terhadap orang yang diduga sempat melakukan kontak erat. Hal itu untuk jaga-jaga ketika yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19. “Tim surveilans sudah turun. Menurut keterangan keluarga, dia itu memang tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun ke luar daerah,” kata Arisantha.

Dengan adanya tambahan satu PDP tersebut, kini secara kumulatif tercatat 29 PDP di Jembrana. Dari 29 PDP itu, 11 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 11 pasien positif itu, 8 orang telah sembuh, dan 3 masih dalam perawatan yang terbagi 2 orang dirawat di RSU Negara dan 1 orang dirawat di RSPTN Unud. Sedangkan dari 18 PDP lainnya, 15 orang telah dipastikan sembuh atau menunjukan hasil negatif berdasar pemeriksaan swab, dan 3 orang masih dirawat di RSU Negara dengan status menunggu hasil pemeriksaan swab.

Sementara terkait orang dalam pemantauan (ODP), secara kumulatif tercatat sebanyak 181 orang. Dari 181 ODP itu, 143 orang telah selesai pemantauan, dan 38 orang masih dalam pemantaun dengan menjalani isolasi mandiri. Di mana para ODP yang telah selesai pemantauan selama 14 hari itu, sebelumnya juga dipastikan sehat dengan menunjukkan hasil negatif berdasar dua kali pemeriksaan rapid test. *ode

Komentar