nusabali

PT LIB Ditagih Subsidi Lagi

  • www.nusabali.com-pt-lib-ditagih-subsidi-lagi

Sebenarnya untuk subsidi tahap kedua, kami sudah mengajukan surat kepada PT LIB agar kami, klub-klub yang sedang kesulitan ini, diberikan suntikan uang dalam bentuk subsidi.

JAKARTA, NusaBali
Kisruh internal belum tuntas, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) kembali ditagih pembayaran subsidi pada peserta kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Selain itu, PT LIB didesak segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

PT LIB terus bergejolak setelah kompetisi ditangguhkan. Sejumlah tim gencar meminta subsidi yang besarannya mencapai Rp 5,2 miliar untuk 16  tim dan Rp 5,7 miliar bagi dua klub dicairkan.

Saat tuntutan klub makin deras, PT LIB dihajar kabar nepotisme dalam tubuh organisasi. Direktur utama, Cucu Somantri, diduga nepotisme dengan mengangkat anak kandungnya, Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager (GM) perusahaan yang berdiri pada 2017 itu.

Bhayangkara FC menjadi satu di antara tim yang paling sering menagih subsidi kepada PT LIB. Pasalnya, kondisi finansial kulb akan sekarat jika tidak ada pemasukan.

Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji mengatakan subsidi dari PT LIB dicairkan dalam beberapa termin. Untuk saat ini, pihaknya menginginkan adanya pemberian untuk tahap kedua.

"Sebenarnya untuk subsidi tahap kedua, kami sudah mengajukan surat kepada PT LIB agar kami, klub-klub yang sedang kesulitan ini, diberikan suntikan uang dalam bentuk subsidi," ujar Sumardji.

Sumardji mengakui bahwa penangguhan kompetisi membuat timnya taka da pendapatan. Apalagi, pencairan dana dari sponsor juga turut terhambat.

Dari Surabaya dilaporkan Bola.net, Direktur Madura United, Haruna Soemitro menginginkan agar PT LIB menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun, pertemuan itu bukan membahas dugaan praktik nepotisme yang terjadi di LIB.

Dalam agenda RUPS itu, Haruna ingin agar LIB mencari solusi bersama klub selaku pemegang saham tentang kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020. Hal itu sebagai akibat kompetisi beda kasta itu ditangguhkan PSSI sejak pertengahan Maret lalu karena wabah virus corona.

"RUPS luar biasa itu memang jadi tumpuan klub, tapi caranya dalam rangka meminta LIB menjelaskan rencana bisnis. Bukan masalah yang terjadi di LIB sekarang," ujar Haruna.

"Memang ada tuntutan dari klub agar LIB segera menggelar RUPS luar biasa untuk memastikan rencana bisnis kalau kompetisi ini berhenti seperti apa, kalau berlanjut bagaimana. Dua hal itu saja yang menjadi bagian konsen klub hari ini," kata Haruna.

Sementara itu, Direktur Operasional LIB, Sudjarno mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan opsi-opsi. Misalnya, jika Liga 1 dihentikan total atau dibatalkan, kira-kira apa akan membuat turnamen pengganti.

Sejauh ini, kata Sudjarno, masih dibahas dalam pembicaraan tak resmi. Nantinya, rancangan itu akan dijelaskan ke PSSI, sebagai yang memberikan keputusan akhir. Intinya itu di PSSI. *

Komentar