nusabali

Ramadhan di Denpasar di Tengah Pandemi Covid-19

  • www.nusabali.com-ramadhan-di-denpasar-di-tengah-pandemi-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Bulan suci Ramadan 1441 Hijriah dijalani secara berbeda oleh umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali di Bali.

Untuk pertama kalinya, Ramadan dilalui dengan pembatasan sejumlah aktivitas. Jika Ramadan biasanya meriah dengan ibadah di masjid hingga tradisi buka puasa bersama di berbagai tempat, kini cenderung sepi.

Di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara misalnya. Kawasan yang familiar dengan nama Kampung Jawa ini melakukan pembatasan aktivitas selama bulan Ramadan ditengah pandemi Covid-19. Pantauan NusaBali, Kamis (30/4) sore di kawasan Masjid Baiturrahmah nampak lengang.

Pelaksanaan tadarus Alquran dan buka bersama yang biasa digelar setiap Ramadan kini ditiadakan di masjid tersebut. "Kami memang sudah imbau sebelum Ramadan tiba, bahwa aktivitas di masjid seperti tadarus, buka bersama, hingga tarawih ditiadakan demi mencegah penyebaran Covid-19," kata Takmir Masjid Baiturrahmah Junaidi, saat dikonfirmasi.

Satu-satunya aktivitas yang masih dilangsungkan di masjid hanyalah mengumandangkan adzan. Selain itu, pasar Ramadan yang rutin digelar pihak Takmir Masjid pada tahun ini juga ditiadakan. "Takmir Masjid Baiturrahmah tidak memfasilitasi pasaran Ramadan tahun ini," singkatnya. Sebagai gantinya, para penjaja takjil hanya berjualan di depan rumahnya masing-masing.

Hal yang sama juga terlihat di kawasan Masjid Al Muhajirin Dusun Kepaon, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan yang tertutup rapat. Di depan masjid terpampang permakluman kepada umat agar melangsungkan ibadah Ramadan di rumah masing-masing. "Untuk sementara waktu sholat berjamaahnya di rumah dulu nggih," tulisnya. "Ini sesuai kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi, Kementerian Agama, serta imbauan MUI," tutur Imam Masjid Al Muhajirin, KH Musthafa. "Kegiatan yang melibatkan orang banyak, termasuk ibadah salat Jumat dan salat tarawih tidak digelar sementara oleh Takmir Masjid Al-Muhajirin," paparnya.

Dia mengatakan, umat Muslim di Dusun Kepaon selama ini senantiasa mengindahkan imbauan tersebut. "Sejak awal (Ramadan) warga sudah banyak melaksanakan kegiatan shalat berjamaah di rumah masing-masing. Kami di masjid hanya melangsungkan adzan sebagai tanda sudah masuk waktu salat, berbuka puasa, sahur, serta imsak," jelasnya.

Selain aktivitas ibadah, aktivitas sosial di Dusun Kepaon juga dilakukan pembatasan. Salah satunya adalah pasar takjil yang bisa menimbulkan keramaian. "Jual takjil itu juga kami batasi, kami tidak mau itu menimbulkan keramaian dan ketumunan orang. Untuk menggantisipasi, sudah kami imbau jauh-jauh hari," pungkas Kepala Dusun Kepaon, Muhammad Asmara. *cr75

Komentar