nusabali

Hapus Nepotisme di PSSI dan PT LIB

Andi Darussalam Tabussala

  • www.nusabali.com-hapus-nepotisme-di-pssi-dan-pt-lib

Adalah hak prerogatif Ketua PSSI atau Dirut PT LIB untuk menunjuk anggota keluarganya sebagai pengurus. Tapi secara etika itu tidak patut karena ada hubungan dengan keluarga.

JAKARTA, NusaBali
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) kian diserang praktek nepotisme. Pasalnya, masing-masing pemimpin tertinggi memasukkan anggota keluarganya dalam struktur organisasi.

Ketua PSSI Mochamad Iriawan lebih dulu menunjuk adik iparnya, Maaike Ira Puspita sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSSI. Disusul Cucu Somantri, Direktur Utama (Dirut) PT LIB, yang memercayakan kursi General Manager (GM) perusahaan kepada putranya, Pradana Aditya Wicaksana.

Saat Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mundur, Cucu sempat kepeleset lidah. Dia menyebut Maaike Ira akan promosi sebagai Sekjen PSSI. Belakangan, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi, membantahnya.

Cucu juga mengelak Pradana Aditya resmi menjabat sebagai GM PT LIB. Dia berkilah, nama sang anak diusulkan stafnya untuk masuk ke dalam struktur perusahaan.

Tokoh sepakbola nasional dan mantan manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabussala, menyarankan Ketua PSSI dan Dirut PT LIB untuk menghapus praktik nepotisme dalam tubuh organisasi. Langkah ini diambil supaya dukungan masyarakat tidak berubah menjadi bumerang.

"Adalah hak prerogatif Ketua PSSI atau Dirut PT LIB untuk menunjuk anggota keluarganya sebagai pengurus. Tapi secara etika itu tidak patut karena ada hubungan dengan keluarga. Bukankah kita semua menentang praktik nepotisme?" ujar pria yang akrab disapa ADS itu.

"Tidak ada jalan bagi Ketua PSSI dan Dirut PT LIB selain menghapus nepotisme. Tergantung dari nurani keinginan memperbaiki sepak bola Indonesia tanpa nepotisme. Jika ketua PSSI mencegah nepotisme, beliau pasti akan mendapat dukungan masyarakat sepak bola,”kata ADS.

“Pandangan saya, Ketua PSSI saat ini benar-benar berusaha memperbaiki citra sepak bola Indonesia tidak hanya prestasinya tapi juga administrasinya," ucap ADS, kepada bola.com.

ADS juga kecewa dengan kinerja Exco PSSI. Seharusnya, pejabat teras PSSI itu dapat menentang praktik nepotisme di PSSI dan PT LIB. Dia mempertanyakan kenapa Exco tidak memberikan masukan kepada Ketua PSSI dan Dirut PT LIB.

“Exco tidak berusaha mencegah. Seharusnya berusaha mencegah adanya nepotisme, ini malah mendukung nepotisme itu terjadi. Saya sungguh amat kecewa," kata ADS, yang juga mantan Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) ini.

Saat kabar Cucu mengangkat Pradana Aditya sebagai GM PT LIB meluas, internal PT LIB bergejolak. Dua direktur perusahaan, Rudy Kangdra dan Sujarno mengkritisi manuver Cucu.

Iriawan juga sempat angkat bicara mengenai dugaan praktik nepotisme di PT LIB. Pria yang karib dipanggil Iwan Bule ini menuntut operator Liga 1 dan Liga 2 2020 tersebut untuk fokus memikirkan kompetisi dibanding melanggengkan kegaduhan di perusahaan.

"Saya setuju soal Pak Ketua PSSI minta PT LIB bekerja mempersiapkan kompetisi. Bukan kah manajemen sekarang menyimpan api dalam sekam. Lagi pula yang memberikan komentar keluar adalah dua direktur PT LIB," kata Andi Darussalam Tabussala.*

Komentar