nusabali

Korban PHK dan Dirumahkan di Buleleng Dapat BLT

  • www.nusabali.com-korban-phk-dan-dirumahkan-di-buleleng-dapat-blt

Alokasi bantuan langsung tunai (BLT) diambilkan dari dana desa dan dibagikan bulan Mei.

SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng berencana membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di tengah pandemi Covid-19. Pemkab kini masih tahap penggodokan verifikasi dan validasi data calon penerima.  Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menargetkan BLT akan dibagikan serentak awal Mei mendatang. BLT juga akan diberikan kepada warga terdampak Covid-19 baik yang di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan yang dirumahkan. Mereka akan  ditanggung lewat Dana Desa.

Bupati Agus Suradnyana mengatakan itu usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Buleleng, dan beberapa pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng, Selasa (28/4). Dia menegaskan saat ini Dinas Sosial sedang bekerja menverifikasi dan menvalidasi data yang diberikan oleh Pusat. Buleleng memiliki Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) 74.000. Sedangkan yang ditanggung oleh Pusat 38.000 dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan 21.000 lainnya tambahan terbaru akan ditangani Pemprov Bali. Sedangkan kekurangan untuk memenuhi jumlah DTKS akan ditanggung oleh Pemkab Buleleng. Warga yang kena PHK dan dirumahkan dan tak masuk dalam DTKS, disebut Agus Suradnyana, akan ditanggung oleh desa/kelurahan masing-masing. Santunan tersebut berupa beras 25 kg untuk sebulan. Nantinya, santunan tersebut akan dianggarkan melalui APBD Kabupaten Buleleng.

Pemerintah desa/kelurahan dapat memberikan BLT kepada warganya yang terdampak Covid-19, dengan menggunakan dana desa. Hal tersebut sesuai kebijakan Pemerintah Pusat terkait pemakaian dana desa 10 - 20 persen untuk BLT. “Ini harus ada sinergitas, karena penerima BLT tidak boleh dobel. Sehingga datanya harus valid,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Terkait kesiapan Pemkab Buleleng menangani BLT, jelas Bupati, Pemkab Buleleng sudah memasang anggaran Rp 27 miliar. Bupati mengatakan masih mengatur skema keuangan daerah yang sudah disiapkan untuk menangani Covid-19 Buleleng. “Kami belum keluarkan anggaran ini karena kami harus pintar mengatur strategi agar tidak kehabisan nafas di pertengahan jalan. Kan kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir,” ungkap Bupati Agus Suradnyana.*k23

Komentar