nusabali

Bali Dapat Sumbangan Sembako dari Pertamina

Pekerja Pariwisata Digelontor Paket Sembako dari Kemenpar

  • www.nusabali.com-bali-dapat-sumbangan-sembako-dari-pertamina

DENPASAR, NusaBali
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bali, termasuk PT Pertamina, mulai bergerak membantu Pemprov Bali dalam penanganan dampak Covid-19 (virus Corona).

Pertamina gandeng DPC Hiswana Migas Provinsi Bali gelontor bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu di Bali, yang penyalurannya diserahkan kepada Pemprov Bali. Paket sembako yang digelontor Pertamina-Hiswana Migas tersebut sudah diterima Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati alias Cok Ace, didampingi Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, di Gedung Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (27/4) siang.

Bantuan sembako yang digelontorkan Pertamina untuk masyarakat miskin terdiri dari 2,5 ton beras, 1,5 ton gula pasir, 1,5 ton minyak goreng, 1.000 pcs mie instan, tabung gas, dan lainnya. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sales Manager Retail Daerah Bali PT Pertamina, Denny Sukendar.

Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas adanya bantuan sembako dari Pertamina-Hiswana Migas Bali. Menurut Cok Ace, bantuan semacam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang. "Kami apresiasi adanya bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang disalurkan melalui Pemprov Bali oleh PT Pertamina. Kita akan segera distribusikan bantuan ini kepada masyarakat kurang mampu yang memang layak mendapatkannya, serta masyarakat yang kena dampak secara ekonomi akibat Covid-19, melalui mekanisme yang diatur Pemprov Bali," ujar Cok Ace.

Menurut Cok Ace, saat ini banyak masyarakat yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dari perusahaan tempatnya bekerja. Maka, Pemprov Bali terus memperbarui data penerima bantuan. Cok Ace pun meyakinkan bahwa Pemprov Bali, melalui Dinas Sosial, BP3A Provinsi Bali, BPBD Provinsi Bali, dan PHRI Bali, saat ini sedang berusaha untuk terus update data. Sehingga nantinya tidak ada masyarakat kurang mampu yang tak mendapat batuan. “Jadi, kami menginginkan bantuan tersebut adil dan merata, sehingga tidak ada kesan pilih kasih di masyarakat," jelas tokoh asal Puri Agung Ubud, Gianyar ini.

Cok Ace menyebutkan, Gubernur Bali Wayan Koster telah menginstruksikan agar seluruh elemen masyarakat dan stakeholder bergerak bersama untuk hadapi wabah Covid-19. "Bapak Gubernur Bali juga telah mengeluarkan instruksi kepada bendesa adat se-Bali untuk melakukan pendataan, sehingga ke depannya bantuan-bantuan yang dikucurkan berbasis data yang riil di lapangan," tegas Cok Ace yang ju-ga mantan Bupati Gianyar 2008-2013.

Sementara, Sales Area Manager Pertamina Retail Bali, Denny Sukendar, mengapresiasi langkah Pemprov Bali dalam update data tersebut. Menurut Denny, di saat seperti ini, data riil di lapangan memang dibutuhkan, sehingga masyarakat mendapat bantuan secara adil dan merata.

Denny mengatakan, kali ini donasi yang diberikan berupa alat kesehatan, peralatan pendukung, dan 500 pcs paket sehat sembako yang dibeli dari hasil panen petani di Bali kini memasuki panen raya. "Hal ini sebagai upaya membantu perekonomian para petani Bali," ujar Denny.

Disebutkan, donasi yang disalurkan uyntuk masyarakat kurang mampuy melalui Pempriv Bali, Senin kemarin, setara dengan Rp 125 juta. Bantuan ini diserahkan kepada Pemprov Bali untuk selanjutnya akan dikelola oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Denny memaparkan, dalam upaya pencegahan Covid-19, Pertamina dan Hiswana Migas juga sudah menyediakan wastafel portable dan penyemprotan di seluruh sarfas SPBU maupun LPG. Selain itu, juga mendukung imbauan di rumah saja, dengan melakukan delivery service untuk BBM dan LPG. "Untuk itu, kami berharap mata rantai penyebaran Covid-19 ini segera terputus,” tandas Denny.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali akan gelontor paket sembako tahap kedua bagi pekerja pariwisata di Bali yang terdampak Covid-19. Untuk meringankan beban pekerja pariwisata yang kehilangan penghasilan, Kemenpar akan gelontorkan bantuan 11.000 paket sembako tahap kedua.

Sebelumnya, sekitar dua pekan lalu, Kemenpar sudah sempat menggelontorkan 8.600 paket sembako tahap pertama, yang dibagikan kepada para pekerja pariwisata di Bali. Nah, untuk tahap kedua ini, paket sembako akan dibagikan kepada para pekerja pariwisata yang belum menerima tahap pertama.

Hai itu disampaikan Kadis Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, usai memimpin rapat koordinasi dengan komponen pariwisata terkait masalah bantuan dari Kemenpar tersebut di Kantor Dinas Pariwisata Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin kemarin. Putu Astawa menjelaskan, tujuan rapat koordinasi kemarin adalah untuk mensosialisasikan kepada seluruh komponen pariwisata, melalui assosiasi pariwisata, agar menginformasikan kepada seluruh anggotanya sekaligus mendata pekerja yang belum memperoleh bantuan.

Selain itu, rapat kemarin juga membicarakan masalah kriteria calon yang berhak dan layak mendapatkan bantuan, serta mekanisme yang akan diterapkan nanti dalam penyalurannya. “Hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah sasaran dalam pemberian bantuan,” jelas Astawa.

Berdasarkan rapat kemarin, diambil beberapa kesepakatan. Antara lain, pekerja yang nantinya diberi bantuan adalah mereka yang terkena PHK dan dirumahkan tanpa bayaran. Untuk mendata calon penerima bantuan tersebut, disepakati bahwa pendataan harus dilaksanakan lewat asosiasi pariwisata, berkoordinasi dengan Pemkab/Pemkot se-Bali.

Jadi, pekerja hotel dan restaoran akan didata oleh PHRI, pekerja travel agent dan biro perjalanan akan didata oleh ASITA, pemandu wisata ditata oleh HPI, dan seterusnya. “Agar tidak memakan waktu yang lama, maka para pekerja diharapkan segera berkoordinasi dengan assosiasi terkait, sesuai perusahaan tempatnya bekerja,” tandas Astawa.

Sedangkan Ketua PHRI Badung, IGA Ngurah Rai Suryawijaya, menyarankan bantuan yang disalurkan oleh pemerintah agar sebisa mungkin tidak menimbulkan masalah. Hal yang dikawatirkan Rai Suryawijaya, karena jumlah pekerja di sektor pariwisata sangat banyak, sekitar 300.000 orang. Itu hanya di bidang hotel dan restoran, belum lagi di bidang transportasi sekiyar 75.000 orang, sektor industri 360.000 dan perdagangan sekitar 550.000 orang.

Menurut Rai Suryawijaya, total ada 1.285.000 pekerja. Jumlah ini sangat tidak sebanding dengan bantuan yang dikucurkan Kemenpar, yaitu 8.600 paket sembako tahap pertama dan 11.000 paket sembako tahap kedua.  *nat

Komentar