nusabali

41,97% Pasien Corona di Bali Sembuh

Dari 50 Pasien Positif di Denpasar, 16 Kasus Trasmisi Lokal

  • www.nusabali.com-4197-pasien-corona-di-bali-sembuh

Sampai saat ini, dari 9 kabupaten/kota se-Bali, hanya di Tabanan yang belum terjadi kasus transmisi lokal. Kasus positif di Tabanan juga paling rendah

DENPASAR, NusaBali

Peningkatan kasus positif baru Covid-19 (virus Cotona) di Bali seperti saling berkejaran dengan jumlah kasus sembuh. Per Senin (27/4), jumlah kasus baru bertambah 7 orang, sementara pasien yang berhasil sembuh bertambah 6 orang lagi. Walhasil, dari total 193 positif Covid-19 di Bali, sebanyak 81 orang atau 41,97 persen di antaranya berhasil sembuh.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyampaikan penambahan 7 pasien positif baru di Bali per 27 April 2020 terdiri dari 6 kasus imported case dengan riwayat perjalanan dari luar negeri dan 1 orang terinfeksi dari riwayat perjalanan ke luar daerah. Total kumulatif positif Covid-19 di Bali menjadi 193 kasus, terdiri dari 8 WNA dan 185 WNI.

Dari 185 WNI ini, 145 orang atau 79,28 persen di antaranya kasus imported case (terjangkit di luar Bali). Mereka terdiri dari 120 pekerja migran Indonesia (PMI), 3 non PMI, dan 22 orang terinfeksi dari daerah terjangkit di Indonesia. “Sedangkan kasus transmisi lokal (tertular di Bali) sebanyak 40 orang atau 20,72 persen,” ujar Dewa Indra dalam siaran live streaming di akun YouTube Humas Provinsi Bali, Senin petang.

Dari 40 kasus transmisi lokal tersebut, 51,00 persen lebih terjadi karena penularan dalam lingkup keluarga dan 49,00 persen penularannya diduga melalui Orang Tanpa Gejala (OTG) positif. Berdasarkan sebaran, Positif Covid terbanyak terjadi di Kota Denpasar yakni 50 kasus, dengan 16 kasus di antaranya transmisi lokal.

Posisi kedua ditempati Kabupaten Bangli dengan 27 kasus positif Covid-19 di mana 5 kasus di antaranya transmisi lokal. Sedangkan Gianyar menempati posisi ketiga dengan 22 kasus positif di mana 2 orang merupakan kasus transmisi lokal, disusul kemudian Buleleng (21 kasus positif, dengan 7 transmisi lokal). Sampai saat ini, hanya di Kabupaten Tabanan yang belum terjadi transmisi lokal, di mana kasus positifnya juga paling rendah, itu pun terjadi karena adanya PMI yang positif. Tingginya transmisi lokai di Denpasar menunjukkan bahwa telah terjadi penularan antar masyarakat yang cenderung meningkat. Hasil pemantauan dari berbagai pihak menunjukkan bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan pergerakan masyarakat Denpasar di luar rumah, ditandai dengan ramainya orang di jalan dan tempat-tempat umum. Jika kondisi ini dibiarkan, risiko terjadinya transmisi lokal di Denpasar akan semakin tinggi.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh juga bertambah 6 per Senin kemarin. Mereka terdiri dari 5 PMI yang merupakan kasus imported case dan 1 kasus transmisi lokal. Hingga saat ini, jumlah kumulatif pasien yang berhasil sembuh di Bali mencapai 81 orang.

Sedangkan pasien positif yang masih dalam perawatan sebanyak 108 orang di rumah sakit rujukan dan tempat karantina yang dikelola Provinsi Bali. Dewa Indra menyebutkan, pasien yang masih dalam perawatan saat ini sebagian be-sar kondisinya stabil dan tinggal menunggu test swab beberapa kali lagi. Sebaliknya, jumlah pasien yang meninggal tetap 4 orang.

Dengan 81 pasien sembuh, maka tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali tembus angka 41,97 persen. Ini jauh melampaui keswembuhan tingkat nasional sebesar 12,65 persen (1.151 sembuh dari total 9.096 kasus positif). Bali juga jauh mengungguli tingkat kesembuhan 5 daerah di Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur).

Secara nasional, Bali berada di peringkat lima tingkat kesembuhan pasien Covid-19, di bawah Aceh (4 sembuh dari 9 kasus), DI Jogjakarta (37 sembuh dari 83 kasus), Maluku 11 (sembuh dari 22 kasus), dan Nusa Tenggara Timur (1 sembuh dari 1 kasus).

Sementara itu, Dewa Indra menerima laporan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi penolakan-penolakan maupun pengucilan oleh masyarakat terhadap PMI yang baru pulang dari luar negeri. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin memahami bagaimana resiko penyebaran covid-19 ini. Sebagai bentuk timbal baliknya, bagi PMI yang sudah pulang ke Bali, baik periode 22 Maret 2020 maupun setelah itu, agar melakukan kesadaran melakukan rapid tes kembali.

“Para sahabat PMI di mana pun berada, karena masyarakat Bali sudah menunjukkan sikap yang positif, maka saat ini giliran Anda semua, baik yang dikarantina pemerintah kabupaten/kota maupun yang karantina mandiri di rumah, agar disiplin mengikuti karantina dengan sebaik-baiknya,” pinta Dewa Indra.

“Selain itu, bagi PMI yang karantina mandiri di rumah, agar segera melapor ke Puskesmas terdekat untuk kembali melakukan rapid test. Kalau Puskesmas kurang alat rapid testnya, bisa langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pastikan Anda mengikuti rapid tes kembali sebelum masa karantina berakhir,” lanjut birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang juga Sekda Provinsi Bali ini.

Menurut Dewa Indra, kedisiplinan PMI akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap pekerja migran itu sendiri. Jika dalam pemeriksaaan rapid test hasilnya reaktif alias positif, maka tentu akan dilanjutkan dengan tes swab dan tes PCR. “Saya minta PMI memperhatikan ini sebagai upaya kita bersama dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19 di Bali, sehingga tidak perlu lagi ada kasus transmisi lokal,” tandas mantan Karo Keuangan Setda Provinsi Bali dan Kepala BPBD Provinsi Bali ini.

GTPP Covid-19 Provinsi Bali, kata Dewa Indra, juga meminta masyarakat Bali seluruhnya agar menunda dulu mudik, baik ke luar daerah Bali maupun ke daerah lainnya di Bali. Begitu juga krama Bali di luar daerah yang ingin pulang kampung, sebaiknya ditunda dulu.

“Mohon untuk tidak mudik dulu, karena ini sebagai upaya pencegahan Covid-19. Jika Anda memaksakan diri untuk mudik, saya pastikan Anda akan menjalani beberapa pemeriksaan di titik-titik pengecekan, apakah Anda mudik atau tidak. Jika Anda masuk dalam kategori mudik, maka pasti akan di minta untuk putar balik oleh petugas di jalan,” warningnya. *ind,nar

Komentar