Magang Menimba Ilmu Ayahanda
Dibalik Sukses Pelatih Bali United Stefano Cugurra
MANGUPURA, NusaBali
Pelatih Bali United Stefano Cugurra Rodrigues atau akrab disapa Teco memiliki perjalanan panjang jadi pelatih sepakbola sukses, khususnya dalam kompetisi Liga 1 di Indonesia.
Teco dua kali mampu menjadi pelatih dengan dua penghargaan "Best Coach" secara beruntun saat membawa Persija Jakarta jadi juara Liga 1 2018 dan Bali United juara Liga 1 2019. Prestasinya itu tak lepas dari kegigihannya ‘nyantrik’ atau magang pada ayahandanya di berbagai Negara.
Ya, Teco mulai mengenal tipikal permainan Liga di Indonesia saat menjadi asisten pelatih Jacksen F. Tiago. Saat itu, Persebaya menjadi juara Liga pada 2004, sebelum akhirnya dia berkelana ke Liga Malaysia hingga Thailand, lalu kembali lagi ke Indonesia.
Selain kaya akan pengalamannya di Asia, ternyata ayah kandung Teco juga pelatih sepak bola, yakni Gildo Rodrigues. Dia pernah juga menjadi arsitek Persebaya di Liga Indonesia pada 2007. Teco pun mengakui, dirinya banyak belajar dari ayahnya itu. Dia juga ikut berkelana bersama ayahnya ke berbagai Negara.
"Saya banyak belajar ilmu kepelatihan dari ayah saya. Saya belajar banyak program latihan dari Brasil. Saya ikut dia sebagai pelatih sepak bola di beberapa negara seperti Kuwait, Liberia, UEA, Bahrain, Amerika Serikat, hingga Indonesia bersama Persebaya," ujar Teco, di laman resmi klub.
Teco mengaku sangat terkesan saat ikut ayahnya berkarier di Kuwait. Saat itu ayahnya (Gildo Rodrigues) sering membawa timnya juara Liga dan Copa di Kuwait. Selain itu, Gildo juga pernah menangani Timnas Kuwait. Hal itu akhirnya membuat Teco suka sepak bola dari ayahnya, karena pekerjaannya.
Lebih lanjut Teco pun mengakui makanan favoritnya sejak datang pertama kali ke Indonesia saat menjadi rekan Coach Jackson adalah nasi goreng. Selama setahun tinggal i Surabaya, dia baru menemukan rawon sebagai salah satu menu favoritnya hingga saat ini.
"Makanan favorit saya saat pertama kali datang ke Indonesia, nasi goreng. Setelah setahun tinggal di Surabaya saya menemukan rawon saat di mess Persebaya waktu itu. Sekarang rawon menjadi salah satu menu favorit saya," kata Teco. *
Ya, Teco mulai mengenal tipikal permainan Liga di Indonesia saat menjadi asisten pelatih Jacksen F. Tiago. Saat itu, Persebaya menjadi juara Liga pada 2004, sebelum akhirnya dia berkelana ke Liga Malaysia hingga Thailand, lalu kembali lagi ke Indonesia.
Selain kaya akan pengalamannya di Asia, ternyata ayah kandung Teco juga pelatih sepak bola, yakni Gildo Rodrigues. Dia pernah juga menjadi arsitek Persebaya di Liga Indonesia pada 2007. Teco pun mengakui, dirinya banyak belajar dari ayahnya itu. Dia juga ikut berkelana bersama ayahnya ke berbagai Negara.
"Saya banyak belajar ilmu kepelatihan dari ayah saya. Saya belajar banyak program latihan dari Brasil. Saya ikut dia sebagai pelatih sepak bola di beberapa negara seperti Kuwait, Liberia, UEA, Bahrain, Amerika Serikat, hingga Indonesia bersama Persebaya," ujar Teco, di laman resmi klub.
Teco mengaku sangat terkesan saat ikut ayahnya berkarier di Kuwait. Saat itu ayahnya (Gildo Rodrigues) sering membawa timnya juara Liga dan Copa di Kuwait. Selain itu, Gildo juga pernah menangani Timnas Kuwait. Hal itu akhirnya membuat Teco suka sepak bola dari ayahnya, karena pekerjaannya.
Lebih lanjut Teco pun mengakui makanan favoritnya sejak datang pertama kali ke Indonesia saat menjadi rekan Coach Jackson adalah nasi goreng. Selama setahun tinggal i Surabaya, dia baru menemukan rawon sebagai salah satu menu favoritnya hingga saat ini.
"Makanan favorit saya saat pertama kali datang ke Indonesia, nasi goreng. Setelah setahun tinggal di Surabaya saya menemukan rawon saat di mess Persebaya waktu itu. Sekarang rawon menjadi salah satu menu favorit saya," kata Teco. *
Komentar