nusabali

Bali Memasuki Awal Musim Kemarau

  • www.nusabali.com-bali-memasuki-awal-musim-kemarau

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memaparkan bahwa Pulau Dewata sudah memasuki awal musim kemarau pada awal April.

Bahkan, dari analisa yang dilakukan, tercatat ada 2 zona musim (ZOM) yang lebih cepat dari biasanya. Sementara, 4 ZOM mundur atau ada keterlambatan musim kemarau.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan dari hasil analisis serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, maka prakiraan musim kemarau pada 15 ZOM di Pulau Dewata sebagian besar terjadi pada April. Meski demikian, dari total belasan ZOM itu, ada 2 ZOM yang terbilang lebih cepat mengalami musim kemarau, meliputi wilayah Gianyar bagian Selatan, Klungkung bagian Selatan, Karangasem bagian Selatan, dan Nusa Penida. “Untuk wilayah ini sudah memasuki musim kemarau sejak dasarian II bulan Maret lalu,” kata Iman, Selasa (21/4) sore.

Masih menurut Imam, untuk 3 dari 4 ZOM yang mengalami keterlambatan musim kemarau dan diperkirakan mulai pada dasarian II pada Mei hingga akhir Mei meliputi wilayah Tabanan, Badung, Gianyar bagian Utara, Bangli bagian Barat Laut, dan Karangasem bagian tengah. Sementara, untuk 1 ZOM yang mengalami keterlambatan yaitu pada dasarian I bulan Juni, yakni Buleleng bagian Utara. Sebaliknya, untuk 9 ZOM yang mulai musim kemarau pada April ini masing-masing wilayah Jembrana, Buleleng, Tabanan (bagian Selatan dan tengah), Gianyar (bagian tengah dan Utara), Karangasem (bagian Utara dan Timur), Badung (bagian tengah dan Selatan), dan Kota Denpasar.

“Untuk rata-rata awal musim kemarau di 9 ZOM ini sudah mulai pada dasarian I dan II bulan April ini. Jadi sebagian besar wilayah Bali sudah masuk musim kemarau,” tutur Iman.

Jika dibandingkan dengan pencatatan rata-rata awal musim kemarau sejak 1981 hingga 2010, bahwa 10 ZOM di Bali sama dengan rata-rata pencatatan itu. Sementara, 2 ZOM maju lebih cepat dan 3 ZOM mundur atau lebih lambat. Meski demikian, dia mengaku kalau sifat musim kemarau di 15 ZOM di Bali cenderung normal. Dia juga berharap, dalam menghadapi musim kemarau ini, masyarakat perlu mewaspadai potensi kekeringan yang akan terjadi di beberapa wilayah. Selain itu, dampak dari kekeringan itu bisa memicu kebakaran. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan kegiatan atau aktivitas saat berada di luar rumah.

“Karena seperti biasanya kalau musim hujan potensi pohon tumbang, banjir dan lain-lain. Saat musim kemarau, masyarakat perlu mewaspadai potensi kekeringan dan dampak lainnya,” harap Iman. *dar

Komentar