nusabali

Tingkatkan Kompetensi, Guru IPA Bisa Ikut Didamba

  • www.nusabali.com-tingkatkan-kompetensi-guru-ipa-bisa-ikut-didamba

DENPASAR, NusaBali
Menindaklanjuti arahan untuk bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Kemendikbud melakukan perluasan jangkauan layanan bagi guru dan tenaga kependidikan IPA pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.

Bagi guru yang ingin meningkatkan kompetensinya bisa mengikuti program pendidikan dan pelatihan (Diklat) Daring Masif dan Terbuka (Didamba). Didamba dapat diakses di mana saja dan kapan saja melalui https://pkb.p4tkipa.kemdikbud.go.id/mooc. Didamba merupakan langkah tepat yang dilakukan oleh PPPPTK IPA untuk tetap melakukan fasilitasi peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan IPA di tengah pandemi Covid-19.

Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK) Kemendikbud, Supriano, menyampaikan apresiasi kepada PPPPTK IPA yang selalu berinovasi dan melaksanakan diklat dengan model daring. “Kalau ini menjadi kebiasaan kita ke depan, diklat ini nanti tidak perlu lagi kita kumpul-kumpul, mungkin bisa dengan jarak jauh. Dengan begitu akan ada penghematan waktu maupun anggaran,” ujar Supriano dalam konferensi jarak jauh pada saat peresmian Program Didamba Angkatan Kedua di Kantor PPPPTK IPA, Bandung, pada Senin (13/4).Diakui Supriano, kendala yang dihadapi sekarang ini bagi daerah yang belum terjangkau internet tentu mengalami kesulitan walaupun di kota terkadang juga mengalami hal yang sama.

“Saat ini kita memiliki Kemenkominfo dan Kemendes dengan program Dana Desa. Mendikbud berharap dengan situasi seperti saat ini agar kita semua bergotong royong, artinya di mana ada kesempatan untuk membangun infrastruktur dan sebagainya, itu kita lakukan bersama. Oleh karena itu Kemendikbud terus berkoordinasi dengan K/L maupun swasta yang berkaitan dengan jaringan internet ini,” kata Supriano.

Selain mendapatkan model pelatihan daring yang berbasis teknologi,  lanjut Supriano, guru harus terus berinovasi dan harus diberi motivasi agar meningkatkan kompetensinya dalam penggunaan teknologi. “Teknologi bukanlah pengganti guru,  karena guru tidak akan terganti, melainkan gunakan teknologi sebagai alat bantu untuk proses pembelajaran. Itu yang harus kita garis bawahi,” terang Supriano.

Kepala PPPPTK IPA, Enang Ahmadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk Angkatan 2, ada sebanyak 9200 pendaftar, sementara yang bisa diakomodasi saat ini berjumlah 936 peserta. “Untuk saat ini jaringan infrastruktur masih terus dikembangkan dan untuk 936 peserta ini nantinya ada 17 jenis mata diklat dan nanti akan terus kami kembangkan. Untuk Angkatan 2 Tahap 1 dimulai sejak 13 April  s.d. 1 Mei 2020,” ujar Enang.

Dijelaskan Enang, ada 2 tahap yang harus dilalui oleh para peserta, di mana tahap pertama adalah teori, dan tahap kedua adalah praktik. “Untuk tahap pertama itu lamanya 3 minggu, setara 36 jam pelajaran (JP). Untuk tahap kedua lamanya juga 3 minggu setara 32 JP sehingga total jumlahnya 68 JP. Dalam 1 tahun, peserta sudah mendapatkan 2 angka kredit untuk pengembangan dirinya. Seluruh peserta yang memenuhi syarat akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Surat Keterangan bagi setiap tahap yang diikutinya,” tutur Enang.*

Komentar