nusabali

Covid-19 Menggugah Nandurin Karang

  • www.nusabali.com-covid-19-menggugah-nandurin-karang

Intinya, jika ingin punya ketahanan pangan yang bagus, saatnya kini krama Bali nandurin karang pedidi.

GIANYAR, NusaBali

SIAPA pun tak ada yang dapat mamastikan, kapan sebaran pandemi Covid-19 atau Corona, akan berakhir. Berdasarkan progres laporan dari Satgas Penanggulangan Covid-19, kasus terpapar sampai Sabtu (18/4) di Bali, dilaporkan 131 orang positif Corona, 36 sembuh, dan 3 meninggal. Di Indonesia, 6.248 orang positif, 631 sembuh, dan 535 meninggal. Trend kasus kramaterpapar virus ini terus meningkat.

Kondisi ini tentu berdampak langsung terhadap angka pengangguran yang makin melonjak tajam. Karena makin banyak krama Bali pekerja di sektor informal dan non formal dirumahkan karena tidak ada pekerjaan. Pengangguran tersebut tentu berakibat pada daya beli masyarakat menurun. Muaranya, krama Bali makin kesulitan untuk mengakses bahan pangan terutama sayur-mayur, ketela pengganti beras dan lain-lainnya. Kondisi itu tentu akan berdampak pada melemahnya ketahanan pangan keluarga hingga dapat berakibat melemahnya ketahanan mental masyarakat.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan krama di tengah pandemic ini tentu menguatkan jaring pengaman sosial (JPS) berbasis pekarangan di setiap desa. ‘’Intinya, jika ingin punya ketahanan pangan yang bagus, saatnya kini krama Bali nandurin karang pedidi (bertanam tanaman di lahan pekarangan milik sendiri,Red),’’ jelas salah seorang tokoh masyarakat Desa Adat Beng, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Pande Mangku Rata, Sabtu (18/4).

Dia menjelaskan, JPS secara nyata dapat dilakukan dengan memperkuat ketahanan pangan lokal. Caranya, masyarakat kembali mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan yang masih tidur untuk ditanami tanaman terutama hortikultura. Antara lain, jenis sayur mayur, ketela, kacang-kacangan, mentimun, terong, dan sejenisnya. ‘’Karena saking pentingnya kembali ke budaya nandurin karang ini, saya sampai buat surat kepada Gubernur Bali. Agar Pak Gubernur mengimbau kepada jajaran, meneruskan kepada krama Bali,’’ jelas penghobi berkebun ini.

Dalam surat kepada Gubernur Bali, Pande Mangku mohon kepada Gubernur Bali agar menginstruksikan para bupati/walikota khususnya jajaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan lebih intens turun ke masyarakat. Tujuannya, mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan milik kramadi desa-desa dengan ditanami tanaman hortikultura.  Memberikan bantuan bibit tanaman pangan cepat panen atau jenis hortikuktura ke desa-desa. Menyediakan pendampingan dari unsur PPL (petugas pertanian lapangan) kepada krama yang mengolah halan pekarangan untuk bertanam hortikultura. ‘’Jika nanti wabah Coronavirus ini berhasil diredakan dan krama benar-benar nihil dari Coronavirus, saya sangat berkeyakinan model JPS ini akan tetap berguna bagi krama Bali khususnya di pedesaan,’’ jelasnya. *lsa

Komentar