nusabali

Terapi Cerdas di Tengah Corona

Dewa Gde Agung Pastika Dorong KramaBerkebun

  • www.nusabali.com-terapi-cerdas-di-tengah-corona

GIANYAR, NusaBali
Dewa Gde Agung Pastika,48, salah seorang dari 40 anggota DPRD Gianyar. Dia bersama relawan kini disibukkan dengan pelbagai upaya pencegahan pandemic Covid-19, terutama di wilayah Kecamatan Tampaksiring hingga Blahbatuh, Gianyar.

Kramaasal Banjar Melayang, Desa Pejang Kaja, Kecamatan Tampaksiring ini, terpanggi mencurahkan sepenuh hati kemampuannya untuk menemui masyarakat. Mulai dari menebar masker, hand sanitizer, bahkan berkampanye tentang pola hidup hidup bersih dan sehat (PHBS).

Tapi ada sesuatu yang dirasa kurang saat hampir setiap hari menemui banyak kramayang menganggur. Terutama pekerja pariwisata dan lainnya karena dirumahkan perusahaannya. Ada juga tak ada perkerjaan karena memang tak ada wisatawan ke Bali karena tebaran wabah ini. ‘’Setelah saya pikir-pikir, bagaimana caranya agar mereka tak bosan bahkan  bisa stres karena nganggur. Maka saya menggugah dan mengajak mereka untuk berkebun, minimal di pakarangan masing-masing,’’ jelas anggota Fraksi PDIP yang akrab disapa Degung Melayang ini.

Menurutnya, kegiatan berkebun di pekarangan rumah atau lahan sekitar ada banyak manfaat. Berkebun dimaksud bisa bertanam sayur-sayuran, jagung, kacang-kacangan, bunga mitir, dan lainnya.

Berkebun juga dapat menjadi salah satu bentuk terapi untuk penguatan mental di tengah tekanan stress akibat menganggur. Kegiatan ini juga dapat menjadi media pembelajaran bagi anak-anak sekolah yang jenuh karena mereka jarang keluar rumah akibat wabah Coronavirus. Berkebun di pekarangan juga menjadi media pembelajaran muatan lokal anak-anak sekolah khususnya praktik pertanian ringan sekaligus cinta terhadap lingkungan sekitar.

Dengan berkebun sangat memungkinkan dapat paparan sinar matahari langsung. Sinar matahari ini sekaligus menjadi media peningkatan imun atau kekebalan tubuh agar terhindar dari paparan Coronavirus. ‘’Soal mencegah virus Corona dengan sinar matahari ini, kan sudah lumrah,’’ ujarnya.

Dirinya memahami, kegiatan berkebun ini selain bentuk kerja fisik yang menyehatkan dan produktif, juga sesuai dengan perilaku physical distancing atau pengaturan jarak fisik atau tak berkerumun. Karena berkerumun sangat berlawanan dengan gerakan anti sebaran Coronavirus. Setahunya, berkebun merupaja salah stau kegiatan penting dalam penguatan JPS (jaring pengaman sosial) di tengah wabah ini. ‘’Jika mau berkebun, setidaknya sayur-sayuran tak perlu membeli ke pasar,’’ jelasnya. *lsa

Komentar