nusabali

Made Pranita Batal Operasi

  • www.nusabali.com-made-pranita-batal-operasi

JAKARTA, NusaBali
Pebulutangkis Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi batal menjalani operasi cedera otot tangan kanan yang robek.

Menurut Made Pranita, setelah pemeriksaan pada Maret lalu ada alternatif lain agar cedera cepat pulih. Yakni, dirinya memilih suntik inflamasi. "Saya tidak jadi operasi, karena ada alternatif lain dengan cara suntik inflamasi. Suntik inflamasi proses penyembuhannya cepat. Saat ini, kondisi saya sudah membaik hingga 80 persen," ujar Ade, panggilan akrab Made Pranita, Jumat (17/4).

Berbeda jika operasi, recoverinya bisa enam bulan. Kini Ade sudah berlatih lagi secara mandiri di lapangan bulutangkis di dekat kediamannya di Denpasar. Lapangan yang selesai awal April itu dibangun ayahnya, Wayan Winurjaya. Dia berlatih bersama sang ayah dan adiknya Ni Ketut Marselya Jevika Adhi Pranita atau Vika.

"Bapak membantu Ade latihan drilling. Terkadang juga games, satu lawan dua bersama adik," kata Ade.

Mahasisma Managemen Bisnis Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta itu mengaku, gerakan belum sepenuhnya luwes. Masih ada batasan yang tidak dapat dilakukan, terutama saat melakukan smash masih terasa nyeri.

Ade pun meminimalisir gerakan tersebut. Jika latihan mendapat bola untuk dipukul dengan kekuatan penuh dia berusaha menghindar. Lalu mencari waktu tepat untuk "mematikan" bola.

"Astungkara dengan langkah seperti itu, kondisi Ade jauh lebih baik," kata pemain yang pernah berlatih di klub Exist Jakarta ini.

Terkait PON Papua 2020 yang akan ditunda tahun depan lantaran pandemi virus corona (Covid 19), anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku sudah mengetahui informasi tersebut. Namun belum secara resmi. Ade berharap pandemi segera selesai, semua pada sehat dan PON tidak ditunda. Sebab, jika ditunda dan ada batasan usia untuk bulutangkis 22 tahun ke atas tidak boleh tampil, maka dia tidak bisa ikut.

"Kecuali ada kebijakan, entry by name masih boleh ikut saat PON ditunda. Tapi yang terpenting sekarang adalah pandemi segera berlalu," kata atlet kelahiran Batur, 11 Maret 1998 ini.  *k22

Komentar