nusabali

Sebelum Mencebur ke Laut, Dadong Rerod Sembahyang Dulu di Pantai

Janda Sepuh Berusia 91 Tahun Nekat Bunuh Diri di Pantai Kodok, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis

  • www.nusabali.com-sebelum-mencebur-ke-laut-dadong-rerod-sembahyang-dulu-di-pantai

Jauh sebelumnya, korban Ni Nyoman Rerod juga sempat mencoba nekat bunuh diri dengan nyemplung ke dalam sumur. Beruntung, aksi nekatnya kala itu digagalkan warga, sehingga nyawanya selamat.

AMLAPURA, NusaBali

Seorang janda sepuh asal Banjar Mangku I, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Ni Nyoman Rerod, 91, nekat bunuh diri dengan mencebur ke laut, Rabu (15/4) pagi. Uniknya, sesaat sebelum ulahpati (bunuh diri), nenek berusia 91 tahun ini lebih dulu muspa (sembahyang) di Pantai Banjar Kodok, Desa Ulakan, sekitar pukul 06.00 Wita.

Informasi yang dihimpun NusaBali di lapangan, peristiwa maut yang merenggut nyawa Dadong (Nenek) Nyoman Rerod berawal Rabu pagi pukul 05.30 Wita. Kala itu, Dadong Rerod minta bantuan kerabatnya untuk diantar ke pantai. Alasannya, korban hendak terapi dengan cara ditimbun pasir.

Ternyata, tidak ada kerabat yang bersedia mengantar Dadong Rerod ke pantai. Karena tak ada mengantar, Dadong Rerod putuskan jalan kaki sendirian ke pantai menuju arah selatan. Janda sepuh ini berangkat ke Pantai Kodok mengenakan kamben dan kebaya, sambil membawa canang dan uang Rp 85.000.

Saat Dadong Rerod tiba di pantai, kebetulan tidak ada nelayan yang lewat. Namun, ada yang melihat Dadong Rerod sembahyang di Pantai Kodok, dengan sarana canang yang dibawanya dari rumah. Setelah usai sembahyang, Dadong Rerod langsung mencebur ke laut. Dadong Rerod keburu tewas tenggelam sebelum sempat mendapat pertolongan. Mayatnya ditemukan terapung dalam posisi telungkup, masih mengenakan sandal jepit dan kaca mata.

Adalah I Ketut Mudana, seorang warga Banjar Kodok, Desa Ulakan, yang pertama kali mengetahui kematian tragis Dadong Rerod. Kebetulan, pagi kemarin saksi Ketut Mudana seperti biasa ke pantai untuk rekreasi. Saksi Ketut Mudana kemudian melaporkan kasus ini kepasa Kelian Banjar Belong I, I Wayan Gede Susila. Dari situ, datang bantuan ke lokasi untuk mengevakuasi jasad Dadong Rerod menggu-nakan tali dan kano.

Jajaran Polsek Manggis juga terjun ke lokasi kejadian di Pantai Kodok, dengan dipimpin Kanit Reskrim Iptu I Ketut Anyar Wijana didampingi Kanit Patroli, Ipda I Komang Arnaya, untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi, Rabu pagi sekitar pukul 07.50 Wita.

Polisi juga membonceng petugas medis dari Puskesmas Manggis I, dr Made Sudarwa, untuk memeriksa kondisi jasad korban dadong Rerod. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Dadong rerod disimpulkan murni tewas tenggelam, di mana tubuhnya kemasukan air dan dari mulutnya keluar busa. Seklanjutnya, jenazah Dadong Rerod dievakuasi untuk kemudian dikuburkan keluarganya.

Jenazah korban Dadong Rerod sudah langsung dikuburkan di Setra Desa Adat Ulakan pada Buda Buda Umanis Tambir, Rabu siang pukul 13.00 Wita. Janda berusia 91 tahun ini berpulang buat selamanya tanpa meninggalkan keturunan, karena tidak pernah punya anak.

Hingga mayatnya dikubutrkan kemarin siang, belum diketahui pasti apa motif aksi bunuh diri Dadong Rerod. Kanit Reskrim Polsek Manggis, Iptu I Ketut Anyar Wijana, mengakui motif ulahpati masih misterius. "Yang jelas, korban meninggal karena tenggelam, di mana perutnya kemasukan air dan dari mulutnya keluar busa,” ujar Iptu Ketut Anyar.

Paparan senada juga disampaikan adik sepupu korban Dadong Rerod, I Ketut Wage. Menurut Ketut Wage, tidak ada masalah besar yang dialami Dadong Rerod sebelum kematiannya. "Terus terang, saya tidak tahu apa motif bunuh diri ini," tandas Ketut Wage.

Sementara itu, Bendesa Adat Ulakan, I Ketut Arsana, mengatakan korban Dadong Rerod sudah lama menjanda. Awalnya, Dadong Rerod menikah ke Gianyar. Namun, dalam pernikahannya itu, Dadong Rerod tidak dikaruniai keturunan, sampai ditinggal mati suaminya.

“Sekitar tahun 2016, Dadong Rerod kembali ke rumah asalnya di Banjar Mangku I, Desa Ulakan,” ungkap Ketut Arsana, Rabu kemarin. Menurut Arsana, sejak pulang ke Desa Ulakan, Dadong Rerod tinggal di rumah adik kadungnya, Ni Ketut Bunter, yang menikah dengan I Ketut Kasih.

Tak berapa lama kemudian, Ni Ketut Bunter meninggal dunia. Nah, sejak adik kandungnya itu meninggal, korban Dadong Rerod disarankan pulang ke rumah bajangnya di Banjar Mangku I. Dia tinggal di rumah keluarga besar sang adik sepupu, Ketut Wage.

Terungkap, tiga hari sebelum tewas bunuh diri mencebur ke laut, Dadong Rerod sempat nyaris diserempet motor di jalan raya. Beruntung, janda sepuh ini selamat dari maut. “Jauh sebelumnya, Dadong Rerod juga sempat nekat mencoba bunuh diri dengan nyemplung ke dalam sumur. Beruntung, nyawanya selamat karena aksi bunuh diri berhasil digagalkan tetangganya,” papar Arsana. *k16

Komentar