nusabali

Kantor Simantri Dijadikan Tempat Isolasi

  • www.nusabali.com-kantor-simantri-dijadikan-tempat-isolasi

BANGLI, NusaBali
Warga Banjar Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli yang baru pulang dari luar negeri langsung melakukan isolasi mandiri.

Mereka memanfaatkan kantor Simantri( Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi - kini disebut Sipadu) untuk tempat isolasi mandiri. Bendesa Adat Tanggahan Tengah, I Nengah Tanya, mengatakan ada 6 orang menjalani isolasi mandiri sepulang dari luar negeri. Ada pula yang kembali dari Jakarta. Beberapa orang isolasi di rumahnya sendiri dan ada pula yang memilih isolasi di luar kampung. “Memang ada warga kami melakukan isolasi mandiri dengan memanfaatkan kantor Simantri. Adapula yang menjalani isolasi di rumah jaga bendung yang memang tidak ditempati,” ungkap Nengah Tanya, Minggu (12/4).

Kantor Simantri ditempati oleh dua orang, keduanya merupakan pekerja kapal pesiar. “Warga kami ini memilih untuk menjalani isolasi di luar rumah. Karena di rumahnya banyak anak kecil sehingga akan sulit menjaga jarak,” ungkapnya. Dikatakan, sebelum memutuskan memanfaatkan kantor Simantri, prajuru adat sudah berkoordinasi dengan kecamatan. Awalnya ingin memanfaatkan puskesmas, namun karena melayani masyarakat maka puskesmas batal digunakan. “Berdasarkan rapat terbatas maka isolasi memanfaatkan kantor Simantri. Kebetulan lahan kantor Simantri milik salah satu warga yang menjalani isolasi,” terangnya.

Disampaikan, kegiatan Simantri tetap berjalan seperti biasa. Akses jalan menunju kandang tergolong aman dan aktivitas warga berjalan seperti biasa. “Sudah dalam posisi jarak aman. Kami siapkan meja pingpong agar mereka tidak bosan,” ungkap Nengah Tanya. Makanan dibawakan keluarga. Ada pula warga membawakan camilan. Setelah dua warga menjalani isolasi mandiri di kantor Simantri, menyusul dua warga lainnya menjalani isolasi di rumah jaga bendung.

“Bisa dibilang jadi contoh, ada temannya isolasi di luar rumah, warga lainya yang juga baru datang dari luar negeri memilih isolasi di rumah jaga bendung yang sudah lama tidak ditempati,” ujarnya. Desa Adat Tanggahan Tengah juga memberlakukan pembatasan menerima tamu. “Kalau tidak ada kepentingan mendesak diimbau tidak menerima tamu. Pedagang asongan dilarang masuk ke rumah-rumah warga. Pemulung juga dilarang masuk ke wilayah kami,” tegasnya. *esa

Komentar