nusabali

Dukung #DiRumahAja, BMW Astra Datangi Pelanggan

  • www.nusabali.com-dukung-dirumahaja-bmw-astra-datangi-pelanggan

Bukan hanya menyediakan layanan servis mendatangi rumah pelanggan, namun calon pembeli juga akan didatangi show unit hingga mobil test drive.

JAKARTA, NusaBali

Industri otomotif menjadi salah satu sektor terdampak pandemi Covid-19. Kendati tak separah sektor pariwisata, khususnya perhotelan,  namun terganggunya industri otomotif juga memberikan dampak terhadap perekonomian nasional. “Industri otomotif memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB khususnya terhadap PDB nonmigas sebesar 3,98 persen pada tahun 2019,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika.

Tak mau membuat ekonomi kian terpuruk, sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) masih mengoperasikan pabrik dengan protokol yang sudah ditentukan oleh Kemenperin.  Sedangkan dealer yang menjadi ujung tombak penjualan, juga merasakan ‘sepi’ menyusul arahan dari pemerintah untuk physical distancing dan tetap di rumah saja. “Pada kondisi saat ini tentu kami prihatin, dan meminta masyarakat untuk tetap di rumah supaya kita bersama dapat secepat mungkin melewati kondisi ini,” kata Teguh Widodo,  Operation Manager BMW Astra, dalam rilis yang diterima di Denpasar, Kamis (9/4).

Di sisi lain diakui bahwa sebagian masyarakat ada yang tetap ingin membeli mobil baru atau merawat mobilnya. “Untuk itu kami sediakan semuanya di rumah pelanggan. Jadi pelanggan bisa tetap di rumah, kami yang membawa mobil test drive, show unit hingga servis di rumah,” kata Teguh memberi solusi.

Pada masa keprihatinan di bulan April ini pun, sejumlah promo diberikan oleh BMW Astra agar ekonomi masih bisa berputar. “Ya, khusus bulan April kami berikan gratis bahan bakar senilai hingga Rp20 juta dan extended warranty hingga 2 tahun,” tegas Teguh.

Sebelumnya Kemenperin mengonfirmasikan bahwa industri otomotif nasional menjadi salah satu industri yang sangat terdampak dari mewabahnya virus corona baru atau Covid-19 di Indonesia, di mana permintaan kendaraan bermotor mengalami penurunan.  “Jumlah penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada bulan Januari 2020 sebesar 80.400 unit atau turun sebesar 1,1 persen dari periode sebelumnya, kemudian bulan Februari 2020 sebesar 79.500 unit atau turun sebesar 3,1 persen dari periode sebelumnya,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (8/4).

Bahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menyampaikan koreksi target penjualan pada 2020, yang diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 50 persen akibat menurunnya permintaan dari dalam negeri dan luar negeri. Di samping itu, masalah lainnya yang dihadapi industri otomotif nasional adalah pasokan bahan baku dan komponen terutama dari negara-negara yang menerapkan kebijakan lockdown.*mao

Komentar