nusabali

PRSI Bali Desak Diundur

Tabanan Minta PON Tak Dipaksakan

  • www.nusabali.com-prsi-bali-desak-diundur

Jangan sampai PON terlalu dipaksakan. Hasilnya pasti kurang maksimal, baik segi kesiapan tuan rumah dalam konteks penyelenggaraan, maupun kesiapan atlet mengejar prestasi maksimal.

MANGUPURA, NusaBali
Pengprov PRSI Bali mendesak lebih baik PON Papua diundur saja. Persiapan atlet tidak maksimal, dan akan juga sulit berprestasi maksimal. Apalagi situasi saat ini membuat psikologis atlet sangat terganggu.

“Dan, virus Corona itu belum diketahui sampai kapan benar-benar steril. Sehingga persiapan PON jelas sangat tidak maksimal. Dan, jika dipaksakan PON digelar bukan Oktober, performa perenang juga tidak akan maksimal," tutur Agus Aryadi.

Saat ini, kata Agus Aryadi, pihaknya juga tidak mengetahui pasti kondisi di Papua, dan sejauhmana pengaruh Covid-19. Hal itu juga harus menjadi pertimbangan. Dan, jika tetap dipaksakan digelar, pihaknya khawatir psikis atlet belum lepas dari bayang anVirus Corona ini.

"Kami usul untuk PON Papua diundur di tahun 2021 saja," harap Agus Aryadi.  Kini para perenang Bali dalam posisi tiarap menjelang PON Papua XX/2020 pada Oktober. Mereka tidak bisa latihan langsung, karena semua kolam renang ditutup. Sedangkan latihan di rumah hanya fisik dan dinilai tidak maksimal. Sebab, dari sisi fisik semestinya juga harus dilakukan di kolam itu sendiri.

PRSI Bali sendiri telah meloloskan sembilan atlet renang ke PON Papua, termasuk Evalilian. Mereka adalah Dewi Novita Lestari, Ni Made Putri Yunadi, Pande Made Iron Digdjaya, I Putu Wirawan, Muhammad Fauzan Martzah, Komang Adinda Nugraha, Evalilian Van Leenen, Agus Nuarta, dan Dewa Gede Anom.

Hal senada juga dikatakan Ketua Umum KONI Kabupaten Tabanan, I Dewa Gde Ary Wirawan. Menurutnya, jangan sampai PON terlalu dipaksakan pada tahun ini. Jika dipaksakan akan kurang maksimal, baik kesiapan tuan rumah dalam konteks penyelenggaraan, maupun kesiapan atlet mengejar prestasi maksimal.

"Kita tunggu saja hingga Mei ini. Pada intinya, kami siap saja. Tapi jika sampai Mei, belum selesai penyebaran Virus Corona dan dampaknya masih dirasakan, saya rasa PON Papua lebih baik diundur saja," kata Ary Wirawan, di Tabanan, Rabu.

Menurutnya, setelah Mei persiapan untuk PON Papua relatif singkat, alias hanya empat bulan. Jika persiapan singkat, kata Ary Wirawan, penampilan atlet tidak maksimal juga. Ary pun mengatakan, lebih baik PON digeser ke awal tahun 2021.

KONI Tabanan memiliki 13 atlet dari tujuh cabang olaharaga yang lolos PON Papua 2020. Yakni, Ni Kadek Anny Pandini dan I Gusti Ayu Putu Kakihara (judo), I Kadek Wahyu Rihartana (pencak silat), serta Kadek Candi Wijayanti (Karate), Ni Made Lusiana Gustanti, Ni Luh Mita Cahyani, Ni Kadek Feby Riana Safitri, Ni Kadek Kertiasih, Ni Wayan Julia Ningsih, dan Ayu Sinta Dewi (cabor Rugby). Selanjutnya ada Made Paramita Wijaya (Wushu), Vigor Agung Waluya Yoshuara (menembak), dan I Putu Raditya. *dek

Komentar