nusabali

Musisi dan Kreator Bikin Karya ‘Saat di Rumah Aja’

Dukung Pemerintah Perangi Corona

  • www.nusabali.com-musisi-dan-kreator-bikin-karya-saat-di-rumah-aja

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 tak menghentikan kreativitas sejumlah musisi dan content creator di Bali.

Mereka justru membuat karya  karya edukasi sebagai bentuk dukungan menyosialisasikan imbauan pemerintah dalam memerangi virus Corona saat di rumah aja. Musisi Bali D’Go Vaspa misalnya. Dia menciptakan lagu yang berkaitan dengan situasi saat ini. Tak butuh waktu lama baginya untuk mencipta lagu berjudul ‘Virus Bengkung’. Konon, lagu ini merupakan ungkapan kegelisahan atau luapan emosi ketika virus corona berdampak luar biasa pada semua lini kehidupan.

“Saya berpikir, kalau dibuatkan lagu sedih, takutnya orang ikut sedih dengan lagunya. Saya balut lagu ini dengan nuansa yang tidak sedih. Lagu ini lebih kepada meluapkan emosi yang ada di dalam diri,” ungkapnya.

Lagu ini diciptakan dalam waktu singkat, hanya 10 menit. Hanya saja, dia mengaku pemilihan lirik memang membutuhkan waktu lebih lama. Dia ingin agar liriknya lebih mengena. Ketika didengar, lirik lagunya memang terdengar tidak biasa dan sedikit frontal.

“Dalam lagu ini kita dalam posisi gila, stress, bingung, susah dalam menghadapi situasi seperti ini. Saya pikir, gak mungkin dengan cara yang halus. Liriknya agak frontal,” tutur pelantun tembang ‘Ketut Dalam Proses’ itu.

D’Go menyelipkan pesan kepada masyarakat agar tidak bengkung atau ngeyel. Salah satu liriknya mengatakan bahwa kita harus diam di rumah agar perawat dan dokter merasa terbantu.

“Makanya di lagu ini saya selipkan pesan jangan bengkung, diam di rumah saja dulu. Kasihan perawat dan dokter ikut susah, gara-gara ngeyel tetap keluar rumah,” terangnya.

Lagu ini telah dipublikasikan lewat media sosial facebook, whatsapp dan youtube. Beberapa musisi dan juga masyarakat biasa, ternyata banyak meng-cover lagu ciptaannya itu. D’Go Vaspa berharap, semua elemen masyarakat sama-sama memiliki semangat untuk memerangi penyebaran covid-19.

Sementara musisi Gede Bagus punya cara lain. Dia mengajak para musisi Bali bergabung menyanyikan satu buah lagu berjudul ‘Masikian Iraga’.

Gede Bagus mengaransemen ulang lagu ciptaan musisi asal Singaraja, Gede Kurniawan, yang dibuat pada tahun 2006 silam. Kemudian dia menghubungi sejumlah penyanyi Bali untuk menyanyikan lagu tersebut secara bersama-sama.

“Awalnya saya teringat lagu itu, kemudian saya menghubungi Gede Kurniawan untuk meminta liriknya. Itu pun awalnya saya mau cover lagu sendiri. Tapi setelah saya pelajari liriknya, kok pas dengan situasi sekarang ini. Dari situ saya mencoba mengajak teman rame-rame menyanyikan lagu ini,” terang jebolan ajang pencarian bakat X-Factor Indonesia itu.

Ada banyak teman musisi yang dikontak untuk ikut ambil bagian dalam menyanyikan lagu ini. Di antaranya Widi Widiana, Tika Pagraky, Dek Ulik, Jun Bintang, Lebri Partami, Joni Agung, Anggis Devaki, Rusmina Dewi, D’Go Vaspa, Agung Wiradana, Wira Krisna Rocktober, Yong Sagita, Dewa Krisna Harmonia, Nadia Nevita, Dek Arya, Naya, Tunick Motifora, Agung Ocha, Gede Kurniawan, dan Chika.

“Karena ini lagu lama, kebetulan musiknya sudah hilang yang aslinya, jadi saya buatkan musik ulang dengan piano. Antusias teman-teman musisi ternyata sangat bagus, mereka semuanya mau. Nah, akhirnya saya bagi-bagi part (pembagian lirik) menyanyinya,” ucap Gede Bagus.

Setelah rampung, karya itupun diupload ke media sosial seperti facebook dan instagram, termasuk youtube pribadi Gede Bagus. Ternyata banyak yang suka dan membagikan karya tersebut.

“Kalau saya bisa bilang, ini seperti doa dalam nyanyian. Karena liriknya itu pas banget kayak kita diajak untuk merenung, bersyukur, dan selalu ingat pada yang Di Atas, saat di tengah bencana seperti ini,” tambahnya.

Lain musisi, lain lagi hal yang dilakukan oleh content creator kocak, Puja Astawa. Content creator yang khas dengan logat Buleleng dalam setiap video lucunya itu beberapa hari terakhir mengunggah sejumlah video pendek yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengikuti imbauan pemerintah dalam rangka memutus penyebaran virus Corona.

Baik dari segi ide cerita, dialog, setting, maupun editing dilakukan sendiri oleh Puja Astawa. “Yang nonton tidak saja orang di Bali yang mengerti bahasa Bali, tetapi juga orang di luar. Responnya cukup bagus. Makanya saya campur, Bahasa Bali ada sedikit, tapi Bahasa Indonesia juga saya sertakan dalam dialog,” katanya.

Selain membuat konten tentang upaya pencegahan penyebaran virus Corona, Puja Astawa dalam project terbaru bersama saudaranya juga membuat video tentang menguatkan kebersamaan di tengah menghadapi pandemi covid-19.

“Sekarang sudah banyak teman-teman yang dirumahkan karena situasi begini. Bayangkan, bagaimana seseorang apalagi yang punya anak istri bisa menghidupi mereka ketika tidak ada pemasukan. Di video terbaru saya nanti, saya ingin menggugah hati masyarakat agar lebih saling peduli yang saling menguntungkan. Misalnya seseorang yang dirumahkan berjualan telur. Yang kaya membeli telur dengan harga yang lebih, sehingga yang dirumahkan ini ada pemasukan, yang kaya juga mendapat barang kebutuhannya,” pungkas Puja.*ind

Komentar