nusabali

Kesdam IX/Udayana Gelar Donor Darah

  • www.nusabali.com-kesdam-ixudayana-gelar-donor-darah

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 60 anggota Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) IX/Udayana mengikuti donor darah di Makesdam Udayana, Jalan PB Sudirman, Selasa (7/4) pagi.

Kegiatan donor darah ini digelar atas perintah dari Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam ketersediaan darah selama wabah Virus Corona ini.

Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) IX/Udayana, Kol Ckm dr I Made Mardika SpPD MARS, ditemui saat gelar donor darah, kemarin mengatakan kegiatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali. "Menghadapi Pandemi Corona, Pangdam memerintahkan agar setiap satuan melakukan donor darah. Tujuannya untuk membantu PMI manakala dalam situasi darurat Covid-19 ini terjadi kekurangan darah," tuturnya.

Dalam kegiatan donor darah ini diikuti oleh 60 orang. Sebanyak 20 orang dari Akademi Perawat dan TNI 40. Sebenarnya kata Kolonel Mardika banyak anggota yang antusias, namun untuk menghindari kerumunan maka hanya melibatkan 60 orang saja.

"Anggota utamanya yang PNS saat ini banyak yang libur. Kegiatan ini nanti akan terus berlanjut. Hari ini diikuti 60 orang agar tidak terjadi penumpukan orang," tandasnya.

Staf Humas PMI Bali, Cok Gede Agung Kurniawan, mengaku saat ini stok darah masih bisa diatasi meski terjadi kekurangan.  Sejauh ini ada pasien yang membawa sendiri pendonor. Pada kegiatan kemarin berhasil mengumpulkan 50 kantong darah. Darah selalu dibutuhkan seperti oleh ibu melahirkan, kecelakaan, dan Demam Berdarah (DB). Masyarakat yang mau mendonorkan darah bisa datang secara mandiri di kantor PMI Bali.

"Tentu kami akan melayani sesuai standar internasional dari pencegahan kasus Virus Corona seperti jaga jarak, kebersihan dan lainnya, menggunakan masker. Yang tidak punya masker diberikan masker untuk menjaga penyebarluasan dari virus itu sendiri," tutur Gede Agung.

Dia menjelaskan jumlah darah yang disediakan setiap hari di PMI sekitar 80-100 kantong. Sementara kebutuhan sehari dalam kondisi normal setiap hari 150 kantong. "Selama Covid-19 terjadi peningkatan permintaan tetapi tidak signifikan. Tetapi kami perlu antisipasi manakala nanti terjadi keadaan mendesak," ungkapnya. *pol

Komentar