nusabali

ODGJ Ngamuk, Istri Trauma

  • www.nusabali.com-odgj-ngamuk-istri-trauma

AMLAPURA, NusaBali
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), I Wayan Gunung, 40, dari Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, sering ngamuk dan membuat istrinya, Ni Nyoman Kartini, 30, trauma.

Kartini pun mohon bantuan Satpol PP untuk mengantar suaminya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli. Jika menderita gangguan kejiwaan agar dirawat di RSJ Bangli.  Ketua Regu I Satpol PP Karangasem I Gede Wana, bersama anggota turun ke Banjar Tanah Barak, Senin (6/4). Rombongan anggota Satpol PP Karangasem diantar Perbekel Desa Seraya Timur, I Made Pertu. Kartini menceritakan kepada petugas, suaminya mengalami gangguan kejiwaan sejak 3 tahun lalu. Sering ngamuk di rumah. Terakhir ngamuk di rumah pamannya, I Wayan Buda. Kartini berkoordinasi dengan Perbekel Desa Seraya Timur I Made Pertu agar suaminya I Wayan Gunung dapat bantuan pengobatan.

Atas permintaan itulah, Perbekel Desa Seraya Timur I Made Pertu berkoordinasi dengan petugas Satpol PP Karangasem. Setelah dapat izin keluarga pasien, maka I Wayan Gunung diantar ke RSUD Karangasem selanjutnya dirujuk ke RSJ Bangli. “Saya minta bantuan pengobatan, jika suami saya memang ODGJ, saya relakan menjalani perawatan di RSJ,” ungkap Kartini. Saat dibawa berobat, Wayan Gunung tidak melakukan perlawanan. Dia menurut diajak berobat. “Kami hanya membantu mengantar ke RSJ Bali di Bangli,” jelas I Gede Wana didampingi anggotanya I Made Suela.

Terpisah, psikiater Prof Dr dr Ni Luh Ketut Suryani SpKJ mengatakan, memvonis warga menderita ODGJ itu keliru. “Mereka yang dibilang menderita ODGJ bukannya menderita gangguan jiwa. Bukan jiwanya yang sakit, tetapi mentalnya,” jelas Prof LK Suryani. Prof LK Suryani menambahkan, jiwa itu adalah roh atau atma. Roh tidak pernah sakit, yang sakit adalah mentalnya, terutama saraf di otak yang menyebabkan tegang, stres, kemudian menjadi gila. *k16

Komentar