nusabali

Lagi, Fenomena Colek Pamor Muncul di Buleleng

  • www.nusabali.com-lagi-fenomena-colek-pamor-muncul-di-buleleng

Colek pamor merupakan sebuah peringatan yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan siapa pelaku colek pamor itu.

SINGARAJA, NusaBali

Peristiwa colek pamor pada palinggih warga kembali muncul di Buleleng di tengah sebaran Covid-19. Coretan kapur yang melintang tampak jelas di palinggih penunggun karang rumah warga. Peristiwa yang diyakini sebagai peringatan bagi  umat Hindu di Bali kembali menjadi perbincangan hangat.

Colek pamor di palinggih warga salah satunya dapat ditemukan di Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Palinggih penunggun karang milik Kadek Kariana, diketahui berita colek pamor pada sisi depan, samping dan belakang pada Sabtu (4/4) malam. Kadek Kariana mendadak keluar rumah sekitar pukul 22.30 Wita untuk mengecek palinggihnya, setelah melihat beberapa postingan teman di media sosial yang ramai memperbincangkan colek pamor. “Padahal petang istri saya sembahyang biasa dan belum ada, saat saya lihat postingan teman, anak saya suruh cek ke depan, ternyata memang isi dan pas itu masih terlihat basah,” kata dia.

Peristiwa colek pamor menurut Kariana memang merupakan fenomena yang diyakini memberikan kode akan kejadian alam. Bahkan peristiwa colek pamor  juga pernah dialaminya menjelang akhir tahun 2018 lalu.

Saat itu colek pamor di palinggih rumahnya sampai masuk ke kamar suci, yang secara akal sehat sudah tidak masuk akal dilakukan oleh manusia biasa. “Ya intinya kita mohon keselamatan dan kerahayuan jagat saja. apalagi saat ini ada virus Corona ini mudah-mudahan cepat berlalu,” ungkap dia.

Sementara itu seorang dosen Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Nyoman Suka Ardiyasa dikonfirmasi terpisah menjelaskan fenomena colek pamor memang merupakan kepercayaan umat Hindu di Bali. Suka yang dikenal dulu sebagai aktivis lontar menyebut kejadian itu biasanya muncul sebagai pertanda ketika terjadi sesuatu di Bali.

Menurutnya colek pamor merupakan sebuah peringatan yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan siapa pelaku fenomena colek pamor itu. Suka juga menjelaskan peringatan yang ingin disampaikan melalui simbol colek pamor juga sangat relatif, bisa baik atau tidak.  “Fenomena ini sebaiknya disikapi dengan bijak. Kalau memang ada di rumah lebih baik lakukan persembahyangan memohon kerahayuan karahajengan jagat saja,” sarannya. *k23

Komentar