Kodrat Usul PON Digelar Maret 2021
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali mengusulkan gelaran PON Papua, yang dijadwalkan pada Oktober, ditunda saja dan digelar pada Maret 2021.
Usulan itu juga menyikapi tuan rumah Papua yang belum 100 persen menyiapkan tempat bertanding. Apalagi kini ditambah pandemi Virus Corona (Covid-19).
"Kalau digelar awal 2021, akan lebih bagus. Karena ini menyangkut tuan rumah juga. Untuk atlet kami sebenarnya siap kapan saja diturunkan, mereka siap tempur. Apalagi persiapannya sejak awal tahun 2020," ucap Sekretaris Umum (Sekum) Kodrat Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Senin (6/4).
Menurutnya, jika PON Papua sesuai jadwal awal waktunya relatif singkat. Apalagi ditambah belum ada kepastian soal wabah virus Corona akan mereda dan benar-benar steril. Karena itu, sekarang para atlet hanya latihan fisik di rumahnya masing-masing.
Padahal, kata pria yang akrab disapa Gung Cok ini, persiapan ke PON Papua efektif empat bulan ke depan. Hal itu jelas tidak bisa maksimal. Agar maksimal dan menyiapkan atlet dengan baik, PON sebaiknya diundur tahun 2021.
"Maret 2021 bulan yang tepat. Dengan catatan, Virus Corona sudah steril pada akhir 2020 ini. Atlet juga leluasa menyiapkan diri, dan tenang saat di PON," tegas Gung Cok.
Jika maksimal, kata Gung Cok, atlet akan lebih gampang punya mental juara. Apalagi, petarung Bali sebagai juara umum pada Pra PON. Tentu memiliki beban mental mempertahankan prestasi sebelumnya.
"Sebenarnya kami telah menggelar latihan bersama. Namun program itu sirna karena situasi saat ini yang belum menentu dari ancaman Virus Corona," tandas Gung Cok.
Gung Cok pun optimistis pada tujuh petarung Bali yang lolos PON 2020. Yakni, lima diantaranya petarung putra dan dua putri. Yakni, Ferdy Surya Dewa Yana, Rudy Nurudin, Dewa Komang Tri Darma Putra, I Made Ardi Arimbawa, dan Andre Surya (putra), serta Kadek Krisna Dewi dan Ni Made Yogi Astrini (putri). *dek
"Kalau digelar awal 2021, akan lebih bagus. Karena ini menyangkut tuan rumah juga. Untuk atlet kami sebenarnya siap kapan saja diturunkan, mereka siap tempur. Apalagi persiapannya sejak awal tahun 2020," ucap Sekretaris Umum (Sekum) Kodrat Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Senin (6/4).
Menurutnya, jika PON Papua sesuai jadwal awal waktunya relatif singkat. Apalagi ditambah belum ada kepastian soal wabah virus Corona akan mereda dan benar-benar steril. Karena itu, sekarang para atlet hanya latihan fisik di rumahnya masing-masing.
Padahal, kata pria yang akrab disapa Gung Cok ini, persiapan ke PON Papua efektif empat bulan ke depan. Hal itu jelas tidak bisa maksimal. Agar maksimal dan menyiapkan atlet dengan baik, PON sebaiknya diundur tahun 2021.
"Maret 2021 bulan yang tepat. Dengan catatan, Virus Corona sudah steril pada akhir 2020 ini. Atlet juga leluasa menyiapkan diri, dan tenang saat di PON," tegas Gung Cok.
Jika maksimal, kata Gung Cok, atlet akan lebih gampang punya mental juara. Apalagi, petarung Bali sebagai juara umum pada Pra PON. Tentu memiliki beban mental mempertahankan prestasi sebelumnya.
"Sebenarnya kami telah menggelar latihan bersama. Namun program itu sirna karena situasi saat ini yang belum menentu dari ancaman Virus Corona," tandas Gung Cok.
Gung Cok pun optimistis pada tujuh petarung Bali yang lolos PON 2020. Yakni, lima diantaranya petarung putra dan dua putri. Yakni, Ferdy Surya Dewa Yana, Rudy Nurudin, Dewa Komang Tri Darma Putra, I Made Ardi Arimbawa, dan Andre Surya (putra), serta Kadek Krisna Dewi dan Ni Made Yogi Astrini (putri). *dek
Komentar