nusabali

2 Warga Jembrana Terkonfirmasi Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-2-warga-jembrana-terkonfirmasi-positif-covid-19

NEGARA, NusaBali
Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana mengkonfirmasi 2 warga setempat positif terjangkit Covid-19

Keduanya yang dipastikan positif Covid-19 berdasar hasil sampel swab melalui tes polymerase chain reaction (PCR), adalah 2 orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSU Negara sejak Rabu (1/4) lalu.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat memberi keterangan pers, Senin (6/4) siang, mengatakan 2 orang PDP yang positif Covid-19 itu hasilnya diterima pada Minggu (5/4). Sebelumnya, kedua pasien yang diisolasi di RSU Negara setelah diketahui positif berdasar hasil rapid test atau tes cepat pada Rabu (1/4) lalu itu, terjangkit saat berada di luar Bali. “Keduanya terpapar di luar Bali. Yang satu sepulang kerja dari luar negeri, dan satu lagi ada riwayat perjalanan ke salah satu daerah zona merah di Jawa,” ucapnya.

Meski sudah dipastikan positif Covid-19, Arisantha menjelaskan, kedua pasien yang masing-masing dari Kecamatan Negara dan Kecamatan Pekutatan, itu sama-sama dalam kondisi sehat. Belum ada gejala pneumonia atau peradangan paru-paru berupa sesak nafas ataupun susah bernafas, yang menjadi salah gejala kronis Covid-19. “Kondisi mereka sehat. Karena positif, nanti dari tim medis berusaha memeriksa kesehatan mereka. Yang terpenting stamina bagus, karena itu yang akan membuat mereka sembuh,” kata Arisantaha yang juga Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.

Menurut Arisantha, sesuai data per Minggu (5/4), masih ada 2 PDP lain yang menjalani isolasi di RSU Negara. Kedua orang yang sebelumnya ditetapkan sebagai PDP setelah menunjukkan hasil positif berdasar rapid test pada Sabtu (4/4) itu, sudah diambil sampel swab-nya, dan masih menunggu hasil tes PCR yang nantinya akan dirilis langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Dua pasien yang masih berstatus PDP itu  kondisinya juga sehat. Tetapi untuk kepastian apakah mereka juga terjangkit Covid-19, kami masih menunggu hasil tes PCR,” ucapnya.

Sebelumnya, Arisantha menyatakan sudah melakukan contac tracing atau pelacakan terhadap orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan kedua pasien positif Covid-19 itu. Contac tracing itu sudah dilakukan saat keduanya masih berstatus PDP. Hasilnya, ada sekitar 7-8 orang yang sempat melakukan kontak dengan warga positif Covid-19 yang dari Kecamatan Pekutatan. Sedangkan untuk contak tracing dari pasien positif Covid-19 yang dari Kecamatan Negara, ada 4-5 orang.

“Orang-orang yang sempat kontak dengan mereka itu, sudah dilakukan rapid test. Hasilnya, dari kontak dengan pasien positif yang dari Kecamatan Pekutatan, semuanya negatif. Sedangkan yang pasien positif dari Kecamatan Negara, ada satu yang rapid test-nya positif, dan lainnya negatif. Satu orang yang positif berdasar rapid test itu, kebetulan adalah istri dari si pasien positif yang dari Kecamatan Negara, dan yang bersangkutan termasuk salah satu dari 2 PDP yang masih diisolasi di RSU Negara,” ujarnya.

Di samping 2 pasien positif dan 2 PDP yang menjalani diisolasi di RSU Negara, sesuai data per Minggu (5/4), masih ada 64 orang dalam pemantauan (ODP) yang masih menjalani isolasi mandiri. Jumlah ODP yang masih menjalani isolasi mandiri itu, menurun dari total 95 ODP yang sempat terlacak sejak Maret lalu. “Dari 95 ODP, 31 sudah selesai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Dari 31 orang yang sudah selesai menjalani isolasi itu, semuanya dalam kondisi sehat. Sedangkan yang masih menjalani isolasi mandiri, masih tetap kami pantau,” ujar Arisantha.

Kabag Humas dan Protokol Sekda Jembrana I Made Cipta Wahyudi, menyampaikan beberapa penekanan dari Bupati I Putu Artha terkait adanya 2 warga Jembrana positif Covid-19 itu. Pertama, telah menginstruksikan kepada Satgas maupun petugas surveilans dari Dinas Kesehatan Jembrana untuk memperluas pemantauan. “Lakukan penelusuran kontak lebih luas. Khususnya dimulai dari keluarga inti. Segera cek kesehatannya termasuk  lakukan rapid test untuk mengetahui lebih cepat,” ujar Cipta Wahyudi mengutip pernyataan Bupati Artha.

Selain itu, Bupati Artha juga telah mengimbau kepada aparat pemerintah di bawah dari tingkat desa/kelurahan untuk memperketat pengawasan di masing-masing wilayah. Namun, tidak diperkenankan melakukan penutupan wilayah. Larangan penutupan wilayah itu, sesuai instruksi dari pemerintah pusat yang telah menginstruksikan ke daerah, agar tidak ada melakukan penutupan wilayah maupun lock down. “Hal ini juga sudah saya sampaikan kepada perbekel/lurah sebagai pedoman tindakan di bawah,” sambung Bupati Artha.

Terkait penanganan terhadap keluarga pasien positif Covid-19, Bupati Artha juga meminta masyarakat dapat menerima baik, dan tidak melakukan pengucilan. Yang terpenting adalah tetap disiplin menerapkan anjuran pemerintah. Pemkab beserta Satgas serta TNI/Polri, juga telah rutin mengingatkan warga untuk melakukan physical distancing. Termasuk mengimbau warga agar tetap di rumah, dan meminta warga agar menggunakan masker saat keluar rumah. Masker kain bisa digunakan untuk tingkatan paling sederhana. “Jangan persulit kondisi mereka (keluarga pasien positif Covid-19) dengan memberikan stigma atau pengucilan. Mari kita saling waspada dan disiplin menerapkan anjuran pemerintah,” tandas Bupati Artha. *ode

Komentar