nusabali

Dari 48 ODP, 16 Belum Rapid Test

  • www.nusabali.com-dari-48-odp-16-belum-rapid-test

2 ODP Positif saat Rapid Test Ditetapkan Jadi PDP

NEGARA, NusaBali

Sejak Maret hingga Jumat (3/4) kemarin,  ada 48 warga masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Jembrana. Dari 48 ODP,  32 di antaranya sudah mengikuti rapid test sejak Rabu (1/4) hingga Jumat kemarin. Hasilnya, 2 orang positif dan 30 negatif. Sedangkan 16 ODP lainnya, akan dijadwalkan mengikuti rapid test secara bertahap.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat memberi keterangan pers,  Jumat kemarin, menjelaskan, sebenarnya ada 74 warga Jembrana yang sempat ditetapkan menjadi ODP. Kemudian dari 74 ODP itu, ada 28 yang telah melawati isolasi selama 14 hari dalam keadaan sehat, sehingga masih tersisa 48 ODP. “Dari 48 ODP yang masih harus menjalani isolasi itu, 32 sudah mengikuti rapid test. Hasilnya, ada 2 yang positif berdasar rapid test, dan 30 negatif,” ujarnya, didampingi Kabag Humas dan Protokol pada Setda Jembrana, I Made Cipta Wahyudi.

Menurutnya, 2 ODP yang posiif berdasar rapid test itu, tepatnya adalah bagian 17 ODP yang sempat mengikuti rapid test pada Rabu (1/4). Meski tidak ada pneumonia (radang paru-paru, Red), kedua ODP yang diisolasi di RSU Negara tersebut, telah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). “Kalau kondisinya, mereka sehat. Tetapi walaupun begitu, dari arahan Satgas Provinsi yang baru saja kami terima siang hari ini, ODP yang positif berdasar rapid test itu dirubah sebagai PDP. Jadi kalau dikurangi 2 ODP yang jadi PDP itu, artinya saat ini masih ada 46 ODP dan 2 PDP,” ucapnya.

Guna memastikan apakah kedua PDP itu benar-benar positif atau negatif Covid-19, tim Satgas juga telah melakukan pengambilan sampel swab tenggorongan dan hidung si pasien untuk dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (2/4). Sesuai dengan informasi, hasil tes PCR itu, biasanya sudah keluar dalam 2 hari sampai 7 hari atau minimal keluar pada Sabtu (4/4) hari ini hingga maksimal Kamis (9/4) mendatang.

“Kami masih menunggu hasilnya. Walaupun rapid tes kemarin sudah menunjukan hasil positif, tetapi belum dipastikan apakah benar yang bersangkutan positif Covid-19. Jadi untuk mengetahui hasil yang pasti, kami menunggu hasil tes PCR,” ungkapnya.

Terkait 16 ODP yang belum mengikuti rapid test, Arisantha mengatakan, rencananya akan dijadwalkan menyusul pada Sabtu (4/4) ini. Sebagai catatan, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana, sebelumnya mendapat 400 buah rapid test dari Pemeritah Pusat yang disalurkan lewat Pemprov Bali. Dari 400 buah rapid test, itu sudah ada 143 buah yang digunakan. Baik itu kepada para ODP, jajaran tenaga kesehatan, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana yang berkaitan langsung dengan penanggulangan Covid-19. “Kalau dari rapid test di luar ODP, semuanya negatif,” ucapnya.

Terkait 200 lebih alat rapid test yang masih tersisa saat ini, kata Arishanta, sebenarnya tergolong sangat terbatas. Untuk itu, perutukunnya tetap akan diprioritakan bagi ODP, tenaga kesehatan serta pihak-pihak terkait yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19. Terlebih sesuai protap yang telah ditentukan, khusus para ODP yang sebelumnya dinyatakan negatif berdasar hasil rapid test, nantinya juga perlu mengikuti rapid test kedua dengan jarak 10 hari setelah rapid test pertama.

“Kenapa perlu ada rapid test kedua? Itu karena rapid test ini, sebenarnya skrining atau penjaringan awal dengan melihat kemunculan anti bodi dari sampel darah. Anti bodi itu biasa muncul ketika orang sedang mengalami infeksi bakteri atau virus. Nah, dari penilian alhi, anti bodi itu biasanya muncul setelah 7 hari, sehingga diambil jarak rapid test kedua 10 hari setelah rapid test pertama. Jadi yang masih ODP, walaupun dari rapid test yang pertama negatif, mereka tetap harus menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari,” ujar Arisantha yang juga Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana ini.

Namun ke depan, Arisantha menegaskan untuk kebutuhan rapid test itu, juga sudah dipikirkan Pemkab Jembrana. Rencananya, akan disediakan anggaran untuk pengadaan alat rapid test dalam jumlah besar. “Untuk berupa rapid test yang akan diadakan Pemkab, itu masih dibahas TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Tetapi kalau dari rencana awal, ada ribuan rapid test yang akan diadakan Pemkab,” ucapnya. *ode

Komentar