nusabali

Krama Desa Adat Batuan Digelontor 25 Kg Beras Per KK Per Bulan

Balita Usia 2 Tahun yang Sempat Dilaporkan Positif, Akhirnya Dinyatakan Negatif Covid-19

  • www.nusabali.com-krama-desa-adat-batuan-digelontor-25-kg-beras-per-kk-per-bulan

Seluruh 1.050 KK krama Desa Adat Batuan yang tersebar di 8 banjar, kebagian jatah beras dalam jumlah yang sama. Keluarga yang mampu secara ekonomi dipersilakan untuk hibahkan jatah beras tersebut kepada KK miskin

GIANYAR, NusaBali

Seluruh krama Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar berjumlah 1.050 kepala keluarga (KK) menerima pembagian jatah beras dari desa adat setempat, Kamis (2/4). Tiap KK digelontor 25 kg beras per bulan, yang didistribusikan melalui banjar adat masing-masing. Kabar gembira lainnya, balita usia 2 tahun dari Desa Batuan yang sempat diberitakan positif Covid-19, akhirnya dinyatakan negatif berdasarkan uji laboratorium swab-nya.

Pembagian beras 25 kg per KK krama Desa Adat Batuan, Kamis kemarin, dilakukan di bale banjar masing-masing. Karena situasi pandemi Covid-19, pengambilan beras dilakukan secara bergiliran, untuk menghindari kerumunan massa. Pantauan NusaBali, satu per satu krama datang ambil jatah beras di bale banjar. Sebelum ambil beras, mereka diabsen dulu.

Bendesa Adat Batuan, I Made Djabur BA, menjelaskan bantuan beras 25 kg per KK ini merupakan inisiatif prajuru adat untuk meringankan beban krama di tengah situsasi pandemi Covid-19. Masalahnya, wabah Covid-19 telah berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat.

“Banyak pekerja yang dirumahkan, sementara kebutuhan sehari-hari keluarganya harus tetap dipenuhi. Termasuk, kebutuhan membayar kredit pinjaman di bank dan lembaga keuangan lainnya,” jelas Made Djabur.

Menurut Made Djabur, total ada 26,25 ton beras yang digelontor untuk 1.050 KK krama Desa Adat Batuan yang tinggal tersebar di 8 banjar. Selain itu, LPD Desa Adat Batuan juga mengeluarkan kebijakan keringanan pembayaran kredit bagi nasabah.

Made Djabur mengatakan, bantuan beras ini rencananya akan rutin diberikan kepada krama adat selama 3 bulan, yakni April, Mei, dan Juni 2020. Jika situasi pandemi Covid-19 belum membaik, bantuan beras akan diupayakan terus diberikan setiap bulannya. “Setelah 3 bulan pertama, jika kondisi masih seperti saat ini, kemungkinan bantuan beras akan diperpanjang,” katanya.

Namun demikian, jika ada KK yang ekonominya masih mencukupi, kata Made Djabur, pihaknya menyarankan agar menghibahkan jatah 25 kg beras sebuan ini kepada krama yang memang membutuhkan. Hanya saja, hingga Kamis kemarin belum ada KK yang menghibahkan berasnya. Mereka semua antusias menerima beras dalam situasi perekonomian melemah.

Terkait keringanan pembayaran kredit LPD Desa Adat Batuan, kata Made Djabur, telah dijabarkan dalam surat pemberitahuan nomor 05/LPD.BAT/III/2020 tertanggal 31 Maret 2020. Sesuai surat tersebut, LPD Desa Adat Batuan membuat kebijakan khusus bagi semua nasabah yang berlaku selama 3 bulan ke depan, 1 April sampai 30 Juni 2020.

Pertama, nasabah diberi keringanan pembayaran bunga kredit sebesar 50 persen dari kewajiban atau penundaan pembayaran bunga selama 3 bulan yang akan disertai dengan restrukturisasi kredit bulan berikutnya. Kedua, nasabah yang memiliki tabungan atau deposito di LPD, akan tetap dibayar bunganya sesuai dengan aturan yang berlaku. Ketiga, pengeluaran kredit akan diatur sesuai dengan kebutuhan yang sangat mendesak bagi masyarakat Desa Batuan.

Sementara itu, seorang balita 2 tahun asal Desa Batuan, Kecamatan Sukawati yang sempat diberitakan Covid-19, telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil uji laboratorium. Berita gembira ini diungkapkan Kepala Desa (Perbekel) Batuan, Ari Anggara, Kamis kemarin.

"Astungkara, kemarin (Rabu) kami mendapat kabar baik yakni pasien balita yang sempat diduga positif Covid-19 dari Desa Batuan berdasarkan rapid test, ternyata setelah dilakukan uji swab dinyatakan negatif Covid-19," jelas Ari Anggara.

Menurut Ari Anggara, balita usia 2 tahun yang sempat diisolasi sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) ini sudah dipulangkan dari RSUP Sanglah, Denpasar dan dinyatakan sembuh. "Seluruh anggota keluarganya yang sempat kontak langsung dengan balita ini juga sudah menjalani rapid test dan hasilnya negatif. Astungkara, kondisi balita ini sekarang sudah baik," kata tokoh berusia 28 tahun yang sekaligus sandang predikat ‘Perbekel Termuda di Gianyar’ ini.

Selaku Perbekel Batuan, Ari Anggara mengimbau seluruh warganya agar tetap tenang dan senantiasa melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19 dengan disiplin. "Waspada boleh, tapi panik jangan. Mohon untuk tetap mengikuti protokol kesehatan bersama, tetap gunakan masker dan batasi bepergian. Astungkara bersama kita bisa melewati masa sulit ini," ajak Ari Anggara.

Terkait pembagian beras oleh Desa Adat Batuan kepada seluruh 1.050 KK sebanyak 25 kg per KK per bulan, menurut Ari Anggara, pihaknya sangat mengapresiasi langkah ini. "Semoga ini bisa menginspirasi. Saat ini, di Kantor Desa Batuan sudah ada Posko Covid-19. Posko ini aktif 24 jam. Mohon bantu melaporkan ke Posko Covid-19 jika ada tamu yang menginap atau aktivitas lain yang meresahkan masyarakat," pintanya. *nvi

Komentar