nusabali

Peserta Latihan Menjahit Ditugaskan Buat 3.000 Masker

  • www.nusabali.com-peserta-latihan-menjahit-ditugaskan-buat-3000-masker

AMLAPURA, NusaBali
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Karangasem, I Komang Eli Kusuma, kembali mengaktifkan para peserta latihan menjahit.

Latihan menjahit ini ditutup sebelum program berakhir sejak Selasa (17/3). Sebanyak 16 orang yang kursus menjahit dialihkan membuat masker sejak Senin (30/3). Targetnya menyelesaikan 3.000 masker.  I Komang Eli Kusuma mengatakan, pengalihan program ini atas permintaan pusat. Khusus untuk program menjahit dialihkan membuat masker. Kain yang ada digunakan masker untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan masker. Ada lima program pelatihan yang didanai APBN, masing-masing menjahit, listrik, AC, perbengkelan, dan administrasi perkantoran.

Kegiatan di lima program ini dihentikan karena wabah corona belum reda. Namun ada permintaan dari pusat melalui BLK Lotim, NTB. Sebab UPTD BLK Dinas Tenaga Kerja Karangasem di bawah binaan BLK Lotim NTB, mengaktifkan peserta yang ikut program pelatihan menjahit. Maka sebanyak 16 orang dipanggil membuat masker menggunakan kain yang sedianya digunakan praktek membuat baju. Dari 16 peserta yang dipanggil, 2 orang menjahit masker di rumahnya karena telah memiliki mesin jahit, lainnya menjahit di ruang latihan BLK.

Dari 14 orang itu, 3 orang tugasnya memotong kain, 8 orang menjahit, dan 3 orang merempel kain. Mereka bertugas dari pukul 08.00 Wita-14.00 Wita sejak Senin (30/3). Setelah masker selesai dijahit, sebelum dikemas terlebih dahulu disetrika agar virus yang menempel di kain steril. Dari target awal 3.000 pcs, sudah tuntas dibuat 800 pcs. Rencananya masker sebagian diserahkan ke BLK Lotim NTB dan sebagian diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja, selanjutnya diserahkan ke Satgas Penanganan Covid-19 Karangasem untuk digunakan para petugas dan masyarakat.

Program menjahit ini dibina instruktur Hadwitia Handayani. “Kalau sudah seminggu berjalan, jika ada permintaan lagi dari pusat, pembuatan masker diperpanjang,” jelas Komang Eli Kusuma. Selama membuat masker, peserta dihitung telah menjalankan program menjahit. Peserta program menjahit, Ni Nyoman Murni dari Banjar Tukad Tiis, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem dan Ni Ketut Budi Warnadi dari Banjar Tengah, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis mengaku tetap bersemangat membuat masker walau awalnya bukan masuk dalam perencanaan. *k16

Komentar