nusabali

PKB XLII Ditiadakan, Rp 1,25 M Dikembalikan

Peserta yang Sudah Rutin Latihan pun Menangis

  • www.nusabali.com-pkb-xlii-ditiadakan-rp-125-m-dikembalikan

DENPASAR, NusaBali
Setelah adanya Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor: 430/3287/Sekret/Disbud tentang pemberitahuan penyelenggaraan PKB XLII tahun 2020 ditiadakan yang turun, Selasa (31/3), Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar langsung melakukan pengalihan anggaran pembinaan dan pawai untuk penanganan virus Corona (Covid-19).

Sisa pembinaan sebesar Rp 1.250.000.000 akan dikembalikan ke kas daerah. Kepala Disbud Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram mengatakan, dengan ditiadakannya Pesta Kesenian Bali, pihaknya sudah melakukan komunikasi untuk pembina masing-masing yang rencananya akan diikuti oleh Kota Denpasar. Sebanyak 24 pementasan yang rencananya akan mengikuti PKB harus mengurungkan niatnya untuk tampil.

Mataram mengungkapkan, dalam persiapan PKB 2020 ini pihaknya sudah menganggarkan Rp 2.500.000.000 baik dari pembinaan, pengadaan pakaian, maupun perlengkapan pawai yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Untuk saat ini, jumlah tersebut hanya tersisa setengahnya karena sudah terlanjur ditransfer dan digunakan untuk latihan sejak Januari 2020 lalu dan membeli pakaian persiapan pentas.

"Kita anggarkan Rp 2,5 miliar, dan sudah ada yang ditransfer bahkan sudah digunakan dalam pembinaan dan pengadaan pakaian. Mau bagaimana lagi, karena sudah terlanjur digunakan, jadi kami kembalikan sisa yang masih ada jumlahnya setengah dari anggaran itu yang akan kami serahkan langsung untuk menambah pencegahan Covid-19," jelasnya.

Dikatakan Mataram, yang paling besar anggaran yang harus dibatalkan yakni untuk pawai. Dana pawai mencapai Rp 400 juta karena harus melibatkan orang banyak dan peralatan yang cukup banyak dengan harga juga yang cukup tinggi. "Peserta juga sudah latihan setiap hari. Mereka mempersiapkan pawai bahkan ada 500 orang lebih yang rencananya terlibat. Tetapi karena situasi seperti ini ya mau tidak mau kita harus mengikuti SE Gubernur," ungkapnya.

Mataram mengatakan, banyak peserta yang merasa kecewa dan sedih dengan keadaan ini. Bahkan, anak-anak yang sudah menyiapkan diri bahkan ada yang sejak November 2019 lalu menangis karena batal tampil. Mereka tidak bisa membendung kesedihan karena latihan persiapan pentas yang mereka lakukan setiap hari, siang dan malam.

"Mereka jelas kecewa dan anak-anak ada yang menangis. Tapi mau bagaimana lagi ini untuk keselamatan bersama ditengah pandemi Covid-19. Jadi, kita harus mengikuti arahan itu. Dan kami sudah pertelfon juga menghubungi pembina mereka. Jadi, untuk sisa uang agar dikembalikan, dan bisa menjelaskan kepada anak-anak yang rencananya pentas. Bahwa persiapan ini bisa digunakan untuk tahun berikutnya," tandasnya. *mis

Komentar