nusabali

Tabanan Produksi Masker, APD, dan Hand Sanitizer Mandiri

  • www.nusabali.com-tabanan-produksi-masker-apd-dan-hand-sanitizer-mandiri

TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan memproduksi sendiri alat perlindungan untuk mencegah virus Corona atau Covid-19.

Produksi sendiri itu menggandeng Perusda Dharma Santika, UMKM, dan lembaga latihan kerja (LLK). Perangkat yang akan diproduksi berupa masker, alat pelindung diri (APD), dan hand sanitizer.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti membenarkan Tabanan rencananya akan memproduksi sendiri. Dalam upaya produksi tersebut akan menggandeng LLK, BUMDes, dan Perusahan Daerah Dharma Santika. “Iya akan diproduksi sendiri,” ungkapnya melalui WhatsApp, Senin (30/3).

Dalam produksi secara mandiri tersebut masker kain rencananya akan diproduksi 10 ribu, masker medis 5 ribu lembar. Begitu pula untuk APD sedang diuji coba. “Hand sanitizer sudah akan produksi, sanitizer sedang tunggu uji BPOM Provinsi Bali,” tandas Bupati Eka.

Direktur Perusahaan Dharma Santika I Putu Sugi Darmawan mengungkapkan untuk saat ini perusda baru mendapatkan bahan baku untuk masker kain. Bahan yang didapat telah dikonsultasikan kepada BRSU Tabanan dan dinyatakan layak. “Bahan yang kami dapatkan kedap air, seperti daun talas. Jadi cairan tidak bisa melekat,” ucap Sugi Darmawan.

Dengan sudah didapat bahan itu, Perusda Dharma Santika akan memproduksi massal. Sesuai perintah Bupati Tabanan, masker yang rencananya dibuat sebanyak 10 ribu lembar untuk masyarakat dan 5 ribu masker untuk tenaga medis. “Kami dapatkan kain masker dari salah satu distributor farmasi yang ada di Bali,” katanya.

Sementara terkait dengan APD yang saat ini ketersediaannya langka, menurut Sugi Darmawan, baru mendapat sample dari Satgas Covid-19 Tabanan. “Samplenya bantuan dari China, namun rupanya diproduksi di Indonesia. Kami akan lacak bahannya dulu, mudah-mudahan bahan baku kainnya memang dibuat di Indonesia,” harapnya.

Hal serupa juga disampaikan Kepala UPTD LLK Tabanan I Gede Nengah Sugiarta. Dijelaskannya, LLK juga akan memproduksi masker kain yang siap disumbangkan ke Satgas Covid-19 di Tabanan. “Dalam membuat kita libatkan penjahit yang sebelumnya ikut pelatihan di LLK,” katanya.

Dan untuk saat ini sudah ada 500 masker yang siap disumbangkan. Sumbangan masker ini murni tanpa jasa lantaran dana beli kain patungan sama instruktur menjahit. “Kami buat masker dua lapis dari kain yang memang bisa digunakan untuk masker, tetapi bukan sebagai masker kesehatan dari ISO,” tegas Nengah Sugiarta.

Pihaknya mengaku siap membantu Perusda Dharma Santika dalam memproduksi masker dan APD. “Kami siap membantu, kami sudah kontak alumni, semua bilang siap,” tandasnya. *des 

Komentar