nusabali

KONI Ragu Kualitas Atlet Bali

Persiapan PON 2020 Dilakukan di Rumah

  • www.nusabali.com-koni-ragu-kualitas-atlet-bali

Kami yakin itu, kualitas atlet PON Bali tidak akan maksimal. Baik dari sisi teknik dan fisik. Bahkan itu juga terjadi untuk semua atlet PON, tidak hanya Bali semata.

DENPASAR, NusaBali
KONI Bali menyangsikan kualitas atletnya, jika PON Papua XX/2020 tetap digelar pada Oktober nanti. PON 2020 sampai saat ini belum ada keputusan, apakah jadi ditunda atau tidak. Jika tetap digelar, diyakini kualitas semua atlet juga tidak akan maksimal.

"Kami yakin, kualitas atlet PON Bali tidak akan maksimal. Baik dari sisi teknik dan fisik. Bahkan itu juga terjadi untuk semua atlet PON, tidak hanya Bali semata," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Senin (30/3).

Prediksi itu mendekati kenyataan, karena atlet berlatih sendiri di rumah masing-masing. Meskipun berlatih, tetapi tetap saja tidak dapat maksimal karena tak didampingi pelatih.

"Memang dilakukan pemantauan melalui online atau melalui medsos, namun kan berbeda keseriusan dalam berlatih jika didampingi atau diawasi pelatih secara langsung. Itu kondisinya sangat berbeda," kata Suwandi.

Bayangkan saja hampir sebulan ini atlet tidak maksimal melakukan latihan. Latihan di tumah dimulai pada 15 Maret. Dan, sebelum itu Virus memang menghantui sejak akhir Februari.

"Konsentrasi latihan jelas tidak bisa terfokus," tutur Suwandi.

Dengan dasar itu, kata Suwandi, jika dilakukan sampai Mei dan jika virus corona sudah hilang dan para atlet dapat berlatih langsung dengan pelatihnya seperti biasa, maka hanya ada waktu 4-5 bulan

mempersiapkan untuk PON Papua. Dengan waktu mepet, tidak akan mamapu mengejar performa teknik dan fisik secara maksimal.

"Saya tetap berharap semua hal itu mampu diatasi para atlet yang sekarang berlatih di rumah masing-masing dan semoga hasil prestasi bisa kami dapatkan seperti yang kami harapkan. Tapi saya rasa kemampuan maksimal sulit dicari dengan persiapan singkat," terang Suwandi.

Mantan Ketua KONI Badung itu menambahkan, berlatih di rumah tanpa pelatih pastinya akan membuat penurunan dibanding latihan

langsung bersama tim. Dia mencontohkan, bahkan mengejar latihan yang tak maksimal selama seminggu saja atlet perlu mengembalikan kondisi agar tak turun.

Hal itu hanya beberapa bulanan, apalagi sampai latihan sampai bulanan. Diprediksi Suwandi, jika secepatnya kondisi normal dan latihan bersama berjalan, maka peningkatkan kualitas teknik dan fisik harus digenjot.

"Bagaimana maksimal, sekarang saja sampai akhir Mei atau tepatnya 29 Mei ditetapkan siaga bencana nasional. Jelas latihan tetap dirumah saja," papar Suwandi.

Untuk itu, kata Suwandi, alangkah baiknya gelaran PON Papua pada Oktober nanti ditunda saja, dan carikan waktu yang tepat menggulirkannya. *dek

Komentar