nusabali

De Gadjah Manajer Tim Tinju

Siap Hapus 'Tradisi Bali' Tanpa Emas PON

  • www.nusabali.com-de-gadjah-manajer-tim-tinju

Dirinya bertekad mewujudkan medali emas. Sebab, sejak PON 1996, Bali selalu gagal meraih medali emas. Padahal peluangnya sangat terbuka.

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Pertina Bali kembali menunjuk Made Muliawan Arya atau akrab disapa De Gadjah sebagai manajer tim tinju Bali pada PON 2020 di Papua. Ketua Pertina Denpasar itu sebelumnya juga manajer tim pada Pra PON, dengan meloloskan enam petinju ke Papua.

Setelah resmi ditunjuk, De Gadjah pun bertekad melepaskan ‘tradisi buruk’ gagal meraih emas pada PON sejak 1996. Di PON Papua, De Gadjah optimistis mampu memberikan prestasi terbaiknya berupa medali emas bagi kontingen Bali.

Menurut De Gadjah pada Minggu (29/3), pihaknya dipercaya sebagai manajer sejak Kejurnas di Bangka Belitung pada 2017. Terhitung sejak 2017, jabatan sebagai manajer selalu melekat dan dipercayakan kepada pria yang juga anggota DPRD Kota Denpasar itu.

"Hampir tiga tahun lebih kami selalu dipercaya sebagai manajer di tim tinju Bali. Baik gelaran Kejurnas, termasuk PON Papua 2020," tutur De Gadjah, yang juga ketua Partai Gerindra Denpasar itu.

Bahkan diakui suka duka sebagai manajer sering dialami. Namun dengan dukungan semua pihak, baik dari pelatih, petinju, dan Pertina, menurut De Gadjah, hasilnya selalu terbilang cukup baik. Kadang-kadang sangat memuaskan, dan tidak pernah mengecewakan.

Untuk itu di PON Papua nanti, kata De Gadjah, dirinya bertekad mewujudkan medali emas. Sebab, selama ini sejak PON 1996, Bali selalu gagal menyabet medali emas. Padahal dari sisi peluang meraih emas sangat terbuka.

Seperti saat PON Jawa Barat 2016. Saat itu ada dua petinjunya lolos ke final. Kornelis Kwangu Langu dan almarhum Vallen. Namun keduanya yang dinilai menang di final, justru dicurangi tuan rumah Jawa Barat. Bahkan terlihat sekali kemenangan Kornelis Kwangu Langu pada pertandingan itu. Namun hasilnya justru berbeda.

"Kami harap di PON Papua lebih netral dan fair, jika tidak ada kecurangan, kami tinju Bali optimis dapat medali emas," tegas De Gadjah.

Dia mengakui, bagaimanapun juga di PON agak sulit meredam kecurangan, yang dilakukan tuan rumah. Tapi minimal di PON Papua, petinju dapat bertanding lebih sportif dan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Siapa yang sebenarnya layak keluar sebagai juara.

Dia masih ingat betul, saat Julio Bria juga dicurangi pada PON Palembang Sumatera Selatan atau sebelum PON Jawa Barat. Julio Bria yang berstatus sebagai petinju juara SEA Games, justru kalah saat itu. Julio memukul perut lawannya sampai KO. Tapi Julio Bria dinilai memukul kemaluan lawannya dan didiskualifikasi.

"Di PON Papua, kita akan kerja keras melawan kecurangan itu, dengan harapan bermain sportif, dan kami yakin akan dapat medali emas dari salah satu petinju yang lolos PON," papar De Gadjah. *dek

Komentar