nusabali

Selama 3 Hari Setelah Nyepi, 42.652 Penumpang Masuk Bali

  • www.nusabali.com-selama-3-hari-setelah-nyepi-42652-penumpang-masuk-bali

NEGARA, NusaBali
Setelah ditutup saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Rabu (25/3), jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk kembali dibuka pada Kamis (26/3) pagi.

Selama tiga hari, Kamis (26/3) hingga Sabtu (28/3), pihak ASDP mencatat ada 42.652 orang penumpang masuk Bali dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk. Sesuai data pihak ASDP Pelabuhan Ketapang, saat penyeberangan kembali dibuka pada H+1 Nyepi, Kamis (26/3), ada 11.542 orang penumpang dengan 1.820 unit kendaraan roda dua dan 2.801 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk. Kemudian pada Jumat (27/3), terjadi lonjakan penumpang masuk Bali, yakni sebanyak 16.954 orang penumpang dengan 3.135 unit kendaraan roda dua dan 3.330 unit kendaraan roda empat. Sedangkan pada Sabtu (28/3), ada 14.156 orang penumpang dengan 2.193 unit kendaraan roda dua dan 3.033 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk.

Manajer Usaha Pelabuhan Ketapang Heru Wahyono, mengatakan jumlah penumpang yang masuk Bali setelah Nyepi tahun ini, sangat jauh menurun dibanding Nyepi tahun 2019 lalu. Pada H+1 Nyepi 2019 lalu, ada 48.543 orang penumpang dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan pada H+1 Nyepi tahun ini, hanya ada 11.542 orang penumpang. Bahkan jumlah 42.652 orang penumpang yang masuk Bali selama tiga hari pada Kamis (26/3) hingga Sabtu (28/3) tahun ini, juga masih kurang dibanding jumlah penumpang masuk Bali dalam sehari saat H+1 Nyepi tahun lalu. “Jauh turun karena dampak Corona,” ujarnya, Minggu (29/3).

Menurutnya, pada Maret 2019 lalu, rata-rata per hari ada sekitar 17.000 hingga 18.000 orang penumpang yang menyeberang ke Bali. Sedangkan pada Maret tahun ini, rata-rata hanya ada sekitar 13.000 orang penumpang per hari, atau menurun 4.000 hingga 5.000 penumpang per hari. “Turunnya cukup drastis. Biasanya kalau habis Nyepi, penumpang masuk Bali kan membeludak karena pelabuhan ditutup saat Nyepi. Tetapi sekarang jauh menurun. Bahkan lebih sepi dibanding hari-hari normal,” ucap Heru yang juga mantan Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk.

Sementara Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk Windra Sulistiawan, Minggu kemarin, mengatakan untuk arus penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang belakangan ini, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan jauh lebih sepi dibanding arus penumpang yang dari Pelabuhan Ketapang. Pengguna jasa yang tampak keluar Bali belakangan ini, sebagian besar adalah kendaraan barang. “Kalau bus-bus sudah sangat jarang. Kebanyakan truk dan pick up. Mobil-mobil pribadi masih ada beberapa, tetapi paling hanya sopir dengan satu dua penumpang,” ujarnya.

Berkenaan pandemi Corona, Windra mengaku sampai saat ini belum ada instruksi untuk menutup pelabuhan. Penutupan hanya sempat dilakukan saat Nyepi. Namun manajemen Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, dipastikan tetap melakukan antisipasi penyebaran Corona. Selain pemeriksaan suhu badan, juga diberlakukan penyemprotan disinfektan terhadap setiap penumpang yang baru turun di Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Ketapang.

“Kalau pemeriksaan suhu tubuh, sementara memang baru dilakukan bagi penumpang pejalan kaki sebelum naik kapal. Sedangkan penyemprotan disinfektan, kami lakukan terhadap semua pengguna jasa yang baru turun dari kapal. Untuk penyemprotan disinfektan itu, kita lakukan di tempat pemeriksaan sebelum pintu keluar pelabuhan,” ucap Windra. *ode

Komentar