nusabali

Atlet Esports Bali Made Aris, Dari Hobi Menuai Prestasi

  • www.nusabali.com-atlet-esports-bali-made-aris-dari-hobi-menuai-prestasi

Satu satu-satunya player cabang Pro Evolution Soccer (PES) asal Bali yang berhasil menenggerkan namanya di ajang kompetisi game Piala Presiden Esports 2020.

DENPASAR, NusaBali
Barangkali anggapan yang terlintas saat mendengar hobi main game adalah kegiatan yang buang-buang waktu, percuma, dan tidak produktif. Namun, atlet Esports berusia 29, I Made Aris Sandra berhasil mematahkan anggapan itu. Aris membuktikan bahwa hobi bermain game bisa menuai prestasi hingga mendatangkan pundi-pundi.

Di usianya yang relatif muda, Aris berhasil menjadi juara 3 dalam kompetisi game Piala Presiden Esports 2020 belum lama ini. Aris merupakan satu satu-satunya player cabang Pro Evolution Soccer (PES) asal Bali yang berhasil menenggerkan namanya di ajang kompetisi game paling bergengsi se-Indonesia ini. Tak tanggung-tanggung ia juga diganjar dengan penghargaan Top Skor dengan total 48 gol saat itu.

Semuanya berawal dari hobi Aris bermain game sejak kecil. Dalam sehari, ia bisa bermain game selama berjam-jam. Melihat Aris yang keranjingan game, sang ibu, Ni Ketut Amprin sempat khawatir. Menurut ibunya, kegiatan itu sia-sia. "Ngapain sih main game. Cuma buang-buang waktu dan tidak menghasilkan apa-apa," tutur Aris menirukan ibunya, Selasa (18/3/2020) malam.

Saat itu Aris tak menghiraukan nasehat ibunya. Bahkan ketika duduk di bangku SMP ia sempat membolos sekolah hanya untuk bermain game di rental Play Station (PS). "Waktu itu sampai dijemput paksa orangtua dan guru BK," kenangnya saat ditemui di camp latihan di bilangan Denpasar Barat. Peristiwa itu beruntut pengekangan oleh orangtuanya agar Aris tidak keluar rumah untuk bermain game.

Namun saat menginjak bangku SMK, Aris yakin bahwa hobinya tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang menghilangkan kekhawatiran ibunya. Alumni SMK PGRI 3 Denpasar ini memtuskan untuk mengikuti berbagai turnamen game di tingkat lokal. Puncaknya ia berhasil mewakili Regional Timur di ajang Piala Presiden Esports 2020 Januari kemarin.

Momen itu akhirnya meluluhkan hati kedua orangtua Aris untuk mendukung apa yang selama ini anaknya tekuni. "Jadi setelah hampir sepuluh tahun bermain game, saya baru dapat restunya kemarin," candanya. "Karena sudah bisa menghasilkan sesuatu dari sana. Orangtua cuma berpesan agar tetap jaga kesehatan," sambung pria yang mengidolakan klub sepakbola Barcelona ini.

Aris tidak menyangka bisa mengalahkan 63 player lainnya berebut kursi mewakili Regional Timur dalam kualifikasi terbuka di Surabaya. "Awalnya ikut kualifikasi Regional Timur yang online tapi tidak lolos. Kemudian saya coba ikut lagi saat dibuka yang kualifikasi terbuka atau offline," ungkapnya. "Nggak nyangka, biasanya yang keluar juara dari kota-kota di Jawa Timur," kata dia.

Regional Timur sendiri mencakup wilayah Jawa Timur, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Berhasil keluar sebagai juara 1 Regional Timur, pemain kelahiran Banyuwangi 15 Oktober 1990 ini melangkah menuju babak Grand Final Piala Presiden Esports 2020 di Jakarta membawa nama tim Esports PERCY.

Saat berlaga di Jakarta Aris berkesempatan melawan Rizky Faidan, salah satu player yang ia kagumi karena kemahirannya bermain PES di umur yang masih sangat muda pada babak semifinal. Predikat yang disandang Rizky sebagai pemain yang ahli dalam menggiring bola awalnya sempat membuat Aris grogi. "Sampai kewalahan merebut bola dari Rizky," tuturnya.

Pada pertemuan perdana dengan sang idola ini, ia berhasil mengungguli 'Wonderkid' dengan skor 4-1 di menit 70. Namun di menit 84 Rizky hampir menyamai Aris dengan skor 4-3. Dengan strategi yang ia miliki, Aris mengubah tempo permainan dan berhasil mempertahankan skor hingga selesai. "Dia (Rizky) itu memang rajanya come back. Menit-menit akhir nyerang terus. Akhirnya saya putuskan bertahan," kenangnya.

Sayangnya langkah Aris harus terhenti saat menelan kekalahan dari Do Trung Thanh dari Direct Invite Vietnam dengan skor 1-3. Hal tersebut memaksa Aris berpuas berada di posisi ketiga. Sedangkan posisi pertama dan kedua diisi kedua player asal Vietnam, Nguyen Tuan Anh dan Do Trung Thanh. "Saya masih ingin melawan keduanya lagi kalau ada kesempatan lain," ujar Aris.

Menyandang gelar juara ketiga, Aris lantas dilirik oleh tim Esports SBO dari Jakarta. Aris resmi bergabung dengan SBO awal Februari lalu untuk memperkuat divisi eFootball PES yang awalnya hanya diisi satu player. "Awalnya ditawari teman yang lebih dulu bergabung, Sakti Aulia Sulistyo," katanya. Aris pun ke Jakarta untuk menandatangani kontrak selama 6 bulan.

Ia mengungkapkan gajinya dari kontrak tim Esports SBO dan PERCY mencapai 4,5 juta rupiah setiap bulannya. Saat ini, pemain dengan id game Jun ini tengah berlaga di ajang Indonesia Gaming League (IGL) Season 2, Efootball PES 2020 Konami, dan Liga 1 PES untuk diberangkatkan ke Myanmar di ajang PES SEA Finals 2020.*cr75

Komentar