nusabali

Kesulitan Beli Sembako, Pedagang Tolak Warga yang Hendak Belanja

Cerita di Balik Isolasi Warga Banjar Tuakilang Baleran, Desa Denbatas, Kecamatan Tabanan

  • www.nusabali.com-kesulitan-beli-sembako-pedagang-tolak-warga-yang-hendak-belanja

Pihak desa sudah mengajukan permohonan kepada Pemkab Tabanan untuk penyediaan pembelian sembako di kawasan Banjar Tuakilang Baleran.

TABANAN, NusaBali

Pasca warga Banjar Tuakilang Baleran, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan diisolasi karena ada petugas medis terduga positif Corona (Covid-19) aktivitas warga lengang dan sepi. Warga diperbolehkan keluar hanya untuk mencari sembako dan kebutuhan mendesak.

Bahkan imbas dari tenaga medis yang dikabarkan sudah positif Corona warga Banjar Tuakilang Baleran kesulitan membeli sembako. Saat membeli sembako di warung terdekat luar banjar mendapat penolakan. Dengan kondisi itu pihak desa sudah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan untuk penyediaan pembelian sembako di Banjar Tuakilang Baleran.

Perbekel Desa Denbantas, Ida Bagus Made Surya Perebawa, mengatakan dampak dari warga Banjar Tuakilang Baleran diisolasi menyebabkan warga yang akan membeli sembako ditolak pedagang.

“Kalau suasana tenang, warga di rumah masing-masing. Hanya saja kesulitan sembako. Warga kami yang beli sembako di warung terdekat ditolak,” ungkap IB Perebawa, Sabtu (28/3).

Dengan kondisi tersebut Desa Denbantas telah mengajukan permohonan lisan kepada Pemkab Tabanan agar dinas terkait menyediakan pembelian sembako di Banjar Tuakilang Baleran. “Kami harapkan semoga secepatnya diakomodasi,” imbuh IB Perebawa.

Diakuinya sejauh ini penetapan status isolasi dari Pemkab Tabanan belum ada. Ini karena terkait tanggung jawab Pemkab Tabanan menyediakan bahan pangan warga, sehingga warga menjalankan sesuai instruksi isolasi mandiri. “Warga boleh keluar hanya untuk keperluan sembako dan kebutuhan mendesak,” katanya.

Sementara mengenai keluarga pasien tenaga medis yang dikabarkan positif terpapar virus Corona masih diisolasi mandiri. Untuk keperluan sembako dibantu keluarga. “Khusus keluarga pasien untuk keperluan sembako dibantu keluarga,” tandas IB Perebawa.

Terkait kondisi itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Tabanan, I Putu Dian Setiawan, mengaku adanya kesulitan warga Banjar Tuakilang Baleran untuk membeli sembako sudah dibahas di dalam rapat Satgas. Sembako akan segera disiapkan baik melalui pasar murah atau bantuan sosial. “Sesegera mungkin dipantau dan disiapkan. Jadi masih dikoordinasikan antara Satgas desa, muspika dan kabupaten,” tegasnya.

Sedangkan 80 warga yang didata karena sempat kontak dengan pasien tenaga medis di Buleleng tersebut masih dalam pengawasan dan statusnya sudah Orang Dalam Pemantauan (ODP). “Ya masih diawasi dan sudah masuk data ODP,” tambah Dian Setiawan yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tabanan ini. Sementara berdasarkan data, jumlah ODP di Kabupaten Tabanan terus meningkat tajam. Per tanggal 27 Maret 2020 jumlah ODP sebanyak 457 orang. Mereka telah melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sebaran ODP tersebut diantaranya Kecamatan Tabanan 119 orang, Kecamatan Kerambitan 28 orang, Kecamatan Penebel 52 orang, Kecamatan Selemadeg 41 orang, Kecamatan Selemadeg Timur 40 orang, Kecamatan Pupuan 22 orang, Kecamatan Baturiti 28 orang, Kecamatan Kediri 33 orang, Kecamatan Selemadeg Barat 75 orang dan Kecamatan Marga 19 orang. Dari jumlah itu seluruhnya kondisinya masih sehat.

Sebelumnya diberitakan seluruh warga sekampung di Banjar Tuakilang Baleran, Desa Denbatas, Kecamatan Tabanan, terpaksa diisolasi. Masalahnya, ada salah satu warga dicurigai tertular Covid-19 (virus Corona) dan sempat datang ke rumah duka krama yang menggelar upa-cara ngaben.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Jumat (27/3), warga Banjar Tuakilang Baleran, Desa Denbantas yang dicurigai tertular Covid-19 itu adalah tenaga kesehatan yang kesehariannya bertugas di salah satu rumah sakit kawasan Kabupaten Buleleng. Yang bersangkutan sudah diambil swab tenggorokannya di Buleleng, karena bertugas menangani Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang bahwa sampel tenaga kesehatan berjenis kelamin perempuan ini positif Covid-19 berdasarkan hasil uji laboratorium. *des

Komentar