nusabali

Terdampak Corona, Penerapan E-Retribusi di Tabanan Molor

  • www.nusabali.com-terdampak-corona-penerapan-e-retribusi-di-tabanan-molor

TABANAN, NusaBali
Virus Corona (Covid-19) juga berpengaruh pada program kegiatan di Pemkab Tabanan.

Launching e-retribusi di Pasar Kediri yang rencananya dilakukan akhir Maret atau awal April 2020 dipastikan molor. Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Tabanan Ni Wayan Primayani seizin Kepala Disperindag Tabanan I Gusti Nyoman Arya Wardana, mengatakan penerapan e-retribusi di Pasar Kediri ditunda. Hal ini menyusul adanya imbauan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi kontak langsung dengan masyarakat. Sebab sebelum dilakukan launching, tahap awal adalah sosialisasi kepada pedagang. “Dalam sosialisasi dipastikan mengumpulkaan orang banyak. Karena ada upaya pencegahan Covid-19, kita tunda dulu,” kata Primayani, Senin (23/3).

Sementara kapan launching akan dilakukan, belum bisa dipastikan. Karena penyebaran Covid-19 masih berlangsung. Lagi pula kegiatan kantor tidak efektif seiring dilakukan piket atau giliran bekerja sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Nanti sebelum launching, akan dilakukan sosialisasi program kepada pedagang agar tidak terkejut. Sebab banyak melibatkan pihak ketiga. Jadi kelanjutannya masih menunggu virus reda,” imbuh Primayani.

Primayani menyebut, total pedagang di Pasar Kediri sebanyak 600 pedagang, namun yang akan diikutkan uji coba penerapan e-retribusi sebanyak 250 pedagang. “Sisanya kita akan susulkan supaya semuanya ikut,” ucap Primayani.

Menurutnya, Pasar Kediri yang menjadi contoh pertama dalam penerapan e-retribusi karena baru selesai direvitalisasi. Sejumlah kios dan toko ukurannya juga sama, sehingga membuat lebih gampang menghitung. “Jadi manajemen di Pasar Kediri memang sudah bagus,” katanya.

Diterangkan secara rinci sistem penerapan e-retribusi ini, pedagang di Pasar Kediri dibuatkan rekening dan diberikan kartu sejenis ATM berisi barcode. Pihak bank akan bekerjasama dengan agen untuk memungut tabungan pedagang setiap hari untuk mengisi saldo.

Setelah itu yang melakukan tugas memungut retribusi adalah petugas pasar dengan membawa handphone untuk scan barcode yang ada di ATM tersebut. Dengan menscan barcode itu secara otomatis sudah terjadi proses debet dan masuk sistem. “Nanti pedagang akan dapat struk, di sana akan kelihatan berapa saldo, berapa pemotongan,” ungkap Primayani.

Jika tidak ada halangan, Maret 2020 ini program tersebut bisa dilaunching. Diharapkan pasar yang lain bisa menyusul menerapkan e-retribusi. Sejauh ini selain Pasar Kediri yang datanya lengkap adalah Pasar Pupuan di Kecamatan Pupuan dan Pasar Candikuning di Kecamatan Baturiti.

Mengenai anggaran, Disperindag Tabanan hanya menyiapkan alat penunjang seperti handphone Android, mesin prin out, kertas print, dan kuota internet Rp 100 ribu per bulan. “Satu HP yang dibawa petugas bisa untuk memungut 100 pedagang,” tandasnya. *des

Komentar