nusabali

Batal Diarak, Ogoh-ogoh Dibungkus Plastik

  • www.nusabali.com-batal-diarak-ogoh-ogoh-dibungkus-plastik

NEGARA, NusaBali
Sekaa Teruna (ST) se-Kabupaten Jembrana sepakat mengikuti Surat Edaran (SE) Gubernur Bali I Wayan Koster, untuk meniadakan pengarakan ogoh-ogoh dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942.

Berkenaan hal tersebut, sejumlah ST pun membungkus ogoh-ogoh yang telah mereka buat. Seperti yang dilakukan ST Eka Cita di Banjar Adat Menega, Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Senin (23/3) pagi. Setelah dipastikan tidak akan mendapat izin pengarakan ogoh-ogoh, sejumlah anggota ST ini membungkus ogoh-ogoh mereka menggunakan plastik bening. “Sementara dipakai pajangan saja dulu,” ujar Wakil Ketua ST Eka Cita, I Putu Dodi Sastrawan, 19.

Menurut Dodi, dirinya bersama anggota ST sebenarnya kecewa dengan adanya larangan pengarakan ogoh-ogoh yang biasa dilakukan saat Pangerupukan atau H-1 Nyepi. Tetapi dengan mempertimbangkan tujuan antisipasi penyebaran virus Corona, dirinya memaklumi keputusan pemerintah.

Selain membungkus ogoh-ogoh, Dodi mengaku berencana membongkar sanan (alat pemikul) ogog-ogoh yang telah mereka persiapkan. “Selanjutnya kami belum tahu mau diapakan ogoh-ogoh ini. Memang kalau dari anjuran aparat, bisa disimpan untuk Nyepi tahun depan. Tetapi kalau ada yang mau beli, rencananya bisa juga kami jual,” imbuh Dodi.

Sementara Ketua Sabha Yowana Kabupaten Jembrana I Ketut Arya Tangkas, Senin kemarin, menyatakan dari sosialisasi yang sudah dilakukan di masing-masing desa/kelurahan, intinya seluruh ST se-Jembrana telah sepakat meniadakan pengarakan ogoh-ogoh. Terkait hal itu, para ST disarankan menyimpan ogoh-ogoh mereka untuk Nyepi tahun depan.

“ST semua memahami, kenapa pengarakan ogoh-ogoh ditiadakan tahun ini. Disimpan dulu, jangan ada pengarakan. Intinya mereka sudah paham dengan situasi pandemi Corona saat ini. Lebih baik tidak mengarak ogoh-ogoh tahun ini, daripada tidak bisa kembali mengarak ogoh-ogoh tahun depan,” ujar Tangkas.

Dalam sosialisasi tersebut, Tangkas mengaku ada masukan agar ogoh-ogoh yang sementara masih disimpan itu, bisa diarak saat parade budaya serangkaian HUT Kota Negara pada Agustus nanti. Tetapi untuk kepastian itu, tidak berani dijanjikannya, karena belum jelas kapan pandemi Corona akan berakhir.

“Kalau memang sudah berakhir wabah Corona ini, ya kami akan komunikasi dengan Pak Bupati ataupun Pak Wakil Bupati mengenai masukan dari ST itu. Kita semua berharap wabah Corona bisa cepat berakhir,” ucap Tangkas yang notabene staf di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jembrana. *ode

Komentar