nusabali

Mapepada Desa Adat Buleleng Sucikan 22 Hewan

  • www.nusabali.com-mapepada-desa-adat-buleleng-sucikan-22-hewan

Krama dan Prajuru wajib mengenakan masker saat menjalani upacara mapepada.

SINGARAJA, NusaBali

Di tengah ‘teror’ Corona, rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1942, tetap berjalan sebagaimana biasa. Tak terkecuali rangkaian tawur kasanga yang dilaksanakan oleh Desa Adat Buleleng. Sebelum dilakukan tawur kasanga saat pangerupukan, Anggara Wage Pahang, Selasa (24/3), sebanyak 22 ekor hewan kurban yang dipakai sarana caru dibersihkan melalui upacara mapepada di Pura Desa Adat Buleleng, Soma Pon Pahang, Senin (23/3) siang.

Hanya saja seluruh rangkaian upacara Mapepada tahun ini berlangsung berbeda. Tidak banyak krama yang mengikuti upacara mapepada di Pura Desa Adat Buleleng. Seluruh rangkaian upacara hanya dilaksankan oleh prajuru adat, tri datu dan sulinggih yang memimpin jalannya upacara. Pembatasan peserta upacara itu menyusul adanya Surat Edaran (SE) dari Gubernur Bali dan ditegaskan kembali melalui SE Bupati Buleleng pasca serangan virus Corona.

Prajuru adat yang mengikuti pelaksanaan upacara mapepada juga diwajibkan masuk ke areal pura menggunakan masker. Prajuru yang bertugas memegangi hewan kurban saat disucikan juga diberikan sarung tangan oleh panitia tawur kasanga.

Bendesa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna didampingi ketua umum panitia tawur kesanga Nyepi, Putu Santra menjelaskan, selain menggunakan kelengkapan APD, seluruh wawidangan Pura Desa Adat Buleleng juga sudah disemprot disinfektan sebelum upacara dilangsungkan. “Sesuai surat edaran pemerintah kami laksanakan upacara sesuai protap dengan pembatasan peserta upacara, penyemprotan disinfektan hingga mewajibkan peserta upacara menggunakan masker dan sarung tangan,” jelas Bendesa Sutrisna.

Sementara itu dalam persiapan sarana tawur kasanga yang akan dilangsungkan di Catus Pata Buleleng, Selasa (24/3) menggunakan 22 ekor jenis hewan. Mulai dari godel (anak sapi,red), kambing, babi, anjing, angsa dan ayam beberapa jenis dan hewan lainnya. Setelah dibersihkan melalui rangkaian upacara, hewan yang akan dipakai kurban saat tawur kasanga itu diserahterimakan  di Catus Pata Desa Adat Buleleng dari Pemkab Buleleng diwakili Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Buleleng, Dewa Putu Budharsa kepada Bendesa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna. Selanjutnya Bendesa Sutrisna menyerahkan kepada Bendesa Banjar Adat Petak yang mendapat giliran mengolah bahan caru tersebut.

Seluruh rangkaian upacara mapepada yang berlangsung di tengah guyuran hujan lebat dipuput oleh Ida Bhagawan Dwija Yoga Wiswa dari Griya Taman Hyang Kori Agung Kelurahan Paket Agung.  Menurutnya mapepada sebagaimana tercantum dalam lontar Bama Kerti dan Ciwa Gama merupakan upaya untuk menyucikan hewan  yang akan digunakan pacaruan pada Catus Agung sebagai upaya mengharmoniskan bhuwana alit dan bhuwana agung.

Sedangkan yang akan muput upacara tawur kasanga di catus pata Buleleng Selasa  ini adalah tri sadhaka meliputi  Ida Pedanda Mas dari Griya Liligundi, Ida Rsi Bujangga Wisnawa Surya Adnyana dari Griya Taman Sari Amerta Pemaron dan Sri Bhagawan Rama Sogata dari Griya Satia Dalem Cili Ularan Sukasada.*k23

Komentar