nusabali

Banjar Adat di Sangsit Pastikan Batal Arak Ogoh-ogoh

  • www.nusabali.com-banjar-adat-di-sangsit-pastikan-batal-arak-ogoh-ogoh

Polres Buleleng memilih melakukan pendekatan persuasif agar pengarakan ogoh-ogoh yang sebelumnya dilaksanakan, bisa dibatalkan.

SINGARAJA, NusaBali

Sejumlah banjar adat di Desa Adat Sangsit, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng yang sebelumnya memaksakan diri tetap akan melakukan parade ogoh-ogoh saat malam pangerupukan (sehari sebelum Nyepi,red), diberikan pembinaan Polres Buleleng. Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol AA Wiranata Kusuma turun tangan langsung bersama pemerintah kabupaten, kecamatan mengundang bendesa adat dan ketua panitia. Hasil persuasif tersebut sepakat tidak ada pengarakan ogoh-ogoh.

Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol AA Wiranata Kusuma saat memberikan keterangan pers di Polres Buleleng, Senin (23/3) kemarin mengatakan keputusan pemerintah saat ini wajib dan harus dilakukan oleh seluruh masyarakat. Seluruh imbauan dan larangan yang sudah ditetapkan wajib dipatuhi untuk kesehatan bersama. “Rencana kegiatan pawai ogoh-ogoh di Buleleng keseluruhan dinyatakan clear tidak ada. Walaupun tadi ada beberapa banjar adat  yang mungkin kurang pemahaaman memaksakan diri mengadakan pawai ogoh-ogoh,” ungkap mantan Kapolsek Kota Singaraja itu.

Menurut Kompol AA Wiranata situasi darurat bencana saat ini berada pada satu strip di bawah status darurat militer. “Apapun kepentingan Negara itu yang diutamakan. Saat ini hukum di atas segalanya. Hukum yang menjaga keselamatan masyarakat wajib dipatuhi seluruh WNI,” ucap dia.

Kabag Ops Wiranata yang didampingi Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya juga menegaskan kembali, Polres Buleleng siap melakukan tindakan tegas, jika ada banjar adat yang mengkhianati kesepakatan bersama. “Kalau setelah ini masih ada yang berani tetap mengarak ogoh-ogoh, jelas kami akan lakukan sanksi tegas dan terukur, karena ada kepentingan yang lebih besar,” imbuh dia.

Menurut perwira asal Desa Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini, sanksi tegas yang akan diambil jika ada banjar adat yang membandel dari pembinaan pendekatan persuasif, pembubaran pengarakan hingga dipidakanakan.

Sementara itu Polres Buleleng juga akan menyiagakan 850 orang personelnya untuk mengawal pelaksanaan Nyepi Tahun Baru Saka 1942. Seluruh personel akan ditugaskan mulai pangerupukan hingga sipeng (puncak perayaan Nyepi,red). Selain itu kepolisian juga saat Sipeng utamanya akan dibantu pecalang di masing-masing desa adat.

Meski perayaan Nyepi Tahun ini sedikit landai karena ada pembatasan aktivitas di luar rumah, jajaran Polres Buleleng tetap melakukan antisipasi dan sosialisasi hingga ke desa-desa. “Pembatasan jam malam, termasuk penutupan tempat hiburan malam dan warung-warung tuak yang kecil-kecil juga menjadi atensi kami. Kalau di Buleleng ada 19 tempat hiburan malam dalam pantauan,” kata dia.*k23

Komentar