nusabali

386 Penerbangan Tak Beroperasi

Operasional Bandara Ngurah Rai saat Nyepi

  • www.nusabali.com-386-penerbangan-tak-beroperasi

Dari 386 penerbangan, sebanyak 272 rute domestik. Rute terbanyak yang tidak beroperasi yakni dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) 107 penerbangan.

MANGUPURA, NusaBali
Pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 yang jatuh pada Rabu (25/3) besok, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, resmi ditutup selama 24 jam. Selama penutupan itu, tercatat 386 penerbangan yang tidak beroperasi. Dalam catatan Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai, rute domestik yang terbanyak yakni 272 penerbangan. Sementara rute internasional sebanyak 114 penerbangan.

General Manager Angkasa Pura I Herry AY Sikado, menerangkan penghentian sementara operasional Bandara Internasional Ngurah Rai itu berdasarkan Notam (Notice to Airmen) Nomor A4678/19 NOTAMN yang dikeluarkan pada 20 Desember 2019 lalu tentang Hari Raya Nyepi. Selain itu, berlandaskan pada Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU/2696/DAU/223168/1796/99 tanggal 1 September 1999 tentang pengoperasian Bandara Ngurah Rai pada Hari Raya Nyepi.

“Sesuai dengan Notam itu, kami telah berkoordinasi dengan Airnav terkait pengaturan jadwal penerbangan yang berisi pemberitahuan kepada seluruh maskapai penerbangan dan bandar udara di dunia, bahwa Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, akan menghentikan sementara operasional penerbangan selama pelaksanaan Nyepi, selama 24 jam,” tutur Herry, Senin (23/3) siang.

Menurut Herry, penghentian operasional bandar udara akan dilaksanakan selama 24 jam, terhitung mulai Rabu (25/3) pukul 06.00 Wita, dan akan beroperasi secara normal kembali pada Kamis (26/3) pukul 06.00 Wita. Selama penghentian operasional bandara tidak melayani penerbangan baik rute domestik maupun internasional. Seluruh maskapai yang beroperasi dengan penerbangan berjadwal telah melakukan penyesuaian, tentunya dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan dari dan ke Bali. “Selama Hari Raya Nyepi, kami akan menghentikan seluruh kegiatan operasional kebandarudaraan selama 24 jam secara penuh. Baik penerbangan rute domestik dan internasional akan dihentikan sementara untuk menghormati umat Hindu di Bali agar dapat melaksanakan ibadah secara khusyuk pada Hari Raya Nyepi,” ujar Herry.

Masih menurut Herry, selama 24 jam pemberhentian operasional kebandarudaraan, terdapat sedikitnya 386 jadwal penerbangan yang tidak beroperasi. Dari data tersebut, 272 penerbangan merupakan rute domestik, sedangkan 114 penerbangan rute internasional. Untuk maskapai dengan jumlah penerbangan terbanyak yang tidak beroperasi adalah Garuda Indonesia mencapai 78 penerbangan. Lion Air sebanyak 57 dan Indonesia AirAsia 52 penerbangan. Terkait rute terbanyak yang tidak beroperasi yakni dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) di Jakarta tercatat 107 penerbangan, disusul rute dari/ke Bandara Internasional Juanda (SUB) di Surabaya dan Bandar Udara Internasional Lombok Praya (LOP), masing-masing dengan 32 dan 22 penerbangan.

“Sementara untuk rute internasional, tiga besar rute dengan jumlah penerbangan yang tidak beroperasi adalah rute dari/ke Bandar Udara Internasional Changi (SIN) di Singapura dengan 34 penerbangan, Bandar Udara Internasional Perth (PER) dan Bandar Udara Internasional Melbourne (MEL) di Australia, dengan masing-masing 12 dan 10 penerbangan,” ungkap Herry.

Meskipun tidak beroperasi selama 24 jam, AP I bersama stakeholder lainnya tetap menempatkan personel yang bersiaga untuk melayani penerbangan yang bersifat darurat, seperti pendaratan darurat atau emergency landing dan evakuasi medis. Sebanyak lebih dari 350 personel lintas unit disiapkan, termasuk personel dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebanyak 20 orang. “Kalau penerbangan yang bersifat darurat tentu kita layani sesuai dengan SOP. Ratusan personel juga disiagakan di bandara saat itu,” kata Herry. *dar

Komentar