nusabali

Rebutan Disinfektan, Kerumunan Warga Dibubarkan Paksa

  • www.nusabali.com-rebutan-disinfektan-kerumunan-warga-dibubarkan-paksa

DENPASAR, NusaBali
Ratusan warga yang berkerumun di Jalan Surapati Denpasar tepat sebelah utara Pura Jagatnatha Denpasar, dibubarkan paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, Senin (23/3) pagi.

Masalahnya, mereka tidak mau antre dan memaksa berdesak-desakan untuk mendapatkan disinfektan yang dibagikan petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar.  Pembagian disinfektan oleh petugas Dinas LHK Denpasar, Senin kemarin, dimulai sejak pagi pukul 07.00 Wita. Dinas LHK Denpasar saat itu menempatkan dua mobil tangki berisi disinfektan, masing-masing dengan kapasitas 5.000 liter dan 3.000 liter, untuk dibagikan kepada masyarakat buat digunakan menyemprot rumahnya masing-ma-sing.

Setiap warga yang antre berhak mendapatkan pembagian disnifektan masing-masing maksimal 5 liter dengan wadah jerigen, ember, atau botol minerel. Warga sudah disediakan garis jarak antre, sesuai social distancing yang diterapkan, sebagai upaya antisipasi penularan virus Covid-19 (Corona).

Awalnya, warga dari berbagai usia dan latar belakang, yang didominasi laki-laki, masih antre dengan jarak yang sudah ditentukan. Namun, lama-kelamaan warga yang datang semakin banyak untuk mendapatkan disinfektan gratis tersebut. Jarak antre sesuai sosial distancing pun tidak dihiraukan lagi, sehingga warga berdesak-desakan tanpa takut terjadi penyebaran virus Corona.

Karena suasana semakin kacau, akhirnya petugas Dinas LHK Denpasar menyemprotkam disinfektan tersebut ke arah kerumunan warga, untuk menghindari terjadinya penyebaran virus Corona dari mereka yang antre. Karena situasi semakin tidak terkendali, petugas Satpol PP Kota Denpasar kemudian diterjunkan ke lokasi TKP.

Petugas Satpol PP langsung membubarkan kerumunan warga dan sekaligus hentikan pembagian disinfektan gratis, sekitar pukul 10.30 Wita atau setelah proses berjalan 3,5 jam. Saat massa dibubarkan petugas Satpol PP, disinfektan yang sudah dibagikan kepada masyarakat baru sekitar 3.000 liter. Masih ada 5.000 liter yang belum dibagikan.

Adalah Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, yang melaporkan dan meminta petugas Satpol PP agar terjun ke lokasi membubarkan massa dan hentikan pembagian disinfektan. "Karena situasinya seperti itu, kami langsung perintahkan kepada petugas Satpol PP agar menghentikan pembagian disinfektan. Jangan sampai terjadi kerumunan warga lagi, sangat berbahaya," jelas Dewa Rai.

Menurut Dewa Rai, pembagian disinfektan secara gratis ini dilakukan Pemkot Denpasar atas permintaan warga. “Kami siapkan dua tangki disinfektan dulu untuk dibagikan. Tetapi, ternyata masyarakat tidak menghiraukan imbauan soal jarak antre yang sudah kita buatkan, sesuai social distancing. Ya, sudah, kita hentikan pembagiannya,” lanjut Dewa Rai.

Sementara itu, Kabid Persampahan dan Limbah B3 Dinas LHK Denpasar, I Ketut Adi Wiguna, mengatakan pembagian disinfektan gratis ini dilakukan hanya sehari saja, dengan kapasitas 5.300 liter. "Pembagian disinfektan ini diberikan kepada masyarakat yang belum tersentuh penyemprotan, seperti di gang-gang," papar Adi Wiguna.

Menurut Adi Wiguna, disinfektan yang dibagikan secara gratis kemarin merupakan pengadaan dari Dinas Kesehatan Denpasar untuk penyemprotan keliling. Khusus permintaan masyarakat, disinfektan dibagikan secara langsung. Tetapi, membludaknya warga hingga berdedak-desakan, memaksa pihaknya harus hentikan pembagian disinfektan. “Padahal, petugas berkali-kali mengimbau agar warga menjaga jarak,” katanya.

Menyusul kejadian kemarin pagi, menurut Adi Wiguna, ada sekitar 5.000 liter disinfektan yang belum dibagikan. Nantinya, Pemkot Denpasar akan ambil-alih penyemprotan langsung disninfektan ke rumah-rumah warga, dengan sisa 5.000 liter yang urug dibagikan kemarin.

Sementara, salah seorang warga, Putu Ardana, mengaku tahu ada informasi pembagian disinfektan tersebut melalui media sosial. Mendapat informasi tersebut, dia pun langsung ke lokasi dengan membawa dua jirigan ukuran kecil untuk mendapatkan disinfektan gratis.

Menurut Ardana, warga diminta antre dengan tertip di lokasi pembagian disinfektan. Tapi, karena jumlah warga yang datang terlalu banyak, mereka sulit dikendalikan. “Saya ini pelajaran penting. Ke depan, saya harapkan pemerintah bisa melakukan pembagian melalui kelian banjar atau kepala lingkungan, agar warga tidak berdesakan," harap Ardana. *mis

Komentar