Aman, 20 Mahasiswa Peraih Beasiswa di Luar Negeri

Disdikpora menegaskan terus berkoordinasi dengan para mahasiswa yang ada di Negara jiran yang sedang lockdown hingga 31 Maret mendatang.” Kami saling komunikasi melalui WhatsApp Group. Syukurlah saat ini anak-anak kita yang menuntut ilmu di Malaysia dalam kondisi baik-baik saja,” ungkap Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, Jumat (20/3).

Tidak saja dengan mahasiswa yang ada di Malaysia, komunikasi juga inten dilakukan dengan para mahasiswa peraih beasiswa Pemkab Badung lainnya, baik yang ada di Australia, Inggris, maupun Belanda. “Total kita punya 20 mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari pemerintah,” papar birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara ini.

Disinggung apakah tidak ada upaya pemulangan terhadap 20 mahasiswa tersebut, mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan ini menyerahkan sepenuhnya kepada para mahasiswa. “Kita menyerahkan sepenuhnya kepada adik-adik mahasiswa. Karena kondisi negara dan kampus mereka berbeda. Namun, jika mereka ingin pulang, kita tidak melarang. Yang pasti untuk kondisi perkuliahan mereka yang lebih tahu,” kata Atika.

Astika menambahkan, Disdikpora dalam hal ini hanya bisa mengimbau agar para mahasiswa terus berkoordinasi dengan pihak kampus. “Bagaimana yang terbaik dengan kondisi sekarang ini, kita sarankan adik-adik mahasiswa berkoordinasi dengan kampus,” tandasnya.

Bagaimana kondisi para mahasiswa saat ini? Astika memastikan dalam keadaan baik-baik saja. “Informasinya adik-adik mahasiswa baik-baik saja. Sekali lagi kalau mereka mau pulang dan diizinkan oleh pihak kampus, karena barangkali menerapkan perkuliahan secara online, kami persilakan,” imbuh Astika.

Seperti diketahui, Pemkab Badung memberikan beasiswa untuk kuliah ke luar negeri kepada siswa berprestasi dari Badung. Seluruh biaya ditanggung oleh Pemkab Badung. Pada tahun 2018 atau pada tahun ajaran 2018/2019, pemerintah membatasi hanya untuk 20 orang saja. Per orang dikabarkan diberikan tanggungan maksimal sebesar Rp 500 juta per tahun. *asa